Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) menunda rencana mengakuisisi dua rumah sakit tahun ini. Penundaan ini lantan kondisi ekonomi yang kurang mendukung.
Romeo Lledo, Direktur Utama SILO, mengatakan, proses akuisisi rumah sakit akan diundur sampai kondisi ekonomi kembali membaik. "Kalau kami memaksa sekarang, tidak bagus buat SILO," ujar Romeo pada KONTAN, Kamis (1/10).
Semula, SILO menargetkan bisa mengakuisisi dua rumah sakit tahun ini dengan menyiapkan dana sekitar Rp 250 miliar. Romeo enggan menyebutkan lokasi rumah sakit yang hendak diakuisisi.
Hanya saja, Anang Prayudi, Direktur SILO, pernah menyebutkan, rumah sakit yang dibidik tersebut berada di Kalimantan dan Jawa. Menurut Romeo, kemungkinan besar pihaknya hanya bisa membuka tiga rumah sakit baru. Satu di antaranya merupakan rumah sakit Yogyakarta dan dua rumahsakit Medica di Jakarta.
Sebetulnya SILO menargetkan bisa membuka 10 rumah sakit baru tahun ini. Empat di antaranya rumahsakit besar di Yogyakarta, Bogor, Labuan Bajo, dan Bau-Bau serta enam rumah sakit Medica.
Hanya saja, SILO masih terkendala proses perizinan. "Rumah sakit di Yogyakarta sudah komplet sejak April lalu, mulai peralatan dan tenaga medis," jelas Romeo.
Sementara S. Budisuharto, Direktur SILO mengatakan, rumahsakit Yogyakarta tinggal menunggu izin Amdal. Maklum, rumahsakit ini berada di satu kawasan dengan pusat perbelanjaan.
Romeo mengungkapkan, rumahsakit di Labuhan Bajo, Bau-Bau, Bogor, serta enam rumah sakit Medica sudah komplit tahun ini. Operasionalnya akan tergantung pada proses perizinan.
SILO mengoperasikan 20 rumahsakit dan 17 klinik. Hingga tahun 2017, SILO menargetkan bisa mengoperasikan 40 rumahsakit di luar Medica Siloam dan klinik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News