Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi pendapatan PT Sillo Maritime Perdana Tbk meningkat pada tahun ini. Maklum, tahun ini perusahaan telah mendapat klien baru yakni Petrochina International Jabung Ltd dan PT Pertamina (Persero).
Direktur Utama PT Sillo Maritime Perdana Tbk Theresia Herjati mengungkapkan untuk keperluan kontrak tersebut, perusahaan mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 57 juta untuk pembelian kapal baru yang diperuntukkan untuk kontrak bersama Petrochina dan Pertamina. “Untuk Petrochina kapal floating production storage and offloading (FSO) harganya US$ 45 juta, untuk Pertamina LPG tanker US$ 12 juta,” kata Herjati Senin (21/5).
Kontrak sewa kapal FSO dari Petrochina didapat SHIP pada Desember 2017 lalu dan rencananya akan beroperasi pada Agustus 2018 ini. Untuk kapal LPG tanker yang disewa Pertamina, saat ini sedang dalam proses perjalanan ke Lampung. “Untuk diserahterimakan pada pihak Pertamina,” kata Direktur Independen SHIP Sumanto Hartanto.
Kontrak sewa kapal FSO ke Petrochina kata Sumanto akan berlangsung sampai 2023 dengan nilai kontrak sekitar US$ 76 juta. Sementara kontrak sewa LPG tanker ke Pertamina akan berlangsung tiga tahun dengan tambahan opsional satu tahun yang bisa ditambah dua kali. Artinya jika kontrak tersebut bisa dimanfaatkan sepenuhnya, maka jangka kontraknya menjadi lima tahun.
Dengan asumsi sewa selama lima tahun tersebut, maka nilai kontrak sewa kapal dari Pertamina sebesar US$ 12 juta.
Nah, untuk pengadaan dua kapal itu, SHIP berniat melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu, atau private placement dengan penerbitan 219,7 juta saham di harga maksimal Rp 796 per saham.
“Rencananya untuk penggunaan penambahan setoran modal di PT Swasta Benua Sukses. Dimana dananya akan digunakan untuk membeli kapal FSO yang kita peroleh kontraknya dari Petrochina,” kata Herjati. Melalui aksi tersebut, SHIP akan memperoleh dana sebesar Rp 174,88 miliar.
Perusahaan juga tidak membagikan dividen dari laba di tahun ini dikarenakan untuk keperluan belanja modal tersebut. Selain dari private placement dan alokasi laba, modal belanja dua kapal akan berasal dari pinjaman Bank BNI dan Bank KEB Hana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News