kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.179   1,00   0,01%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sikap bank sentral China berubah, mayoritas indeks saham Asia menguat


Senin, 12 Oktober 2020 / 08:39 WIB
Sikap bank sentral China berubah, mayoritas indeks saham Asia menguat
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak mixed dengan mayoritas indeks saham menguat pada awal pekan ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak mixed dengan mayoritas indeks saham menguat pada awal pekan ini. Senin (12/10) pukul 8.25 WIB, indeks Nikkei 225 melemah 0,41% ke 23.520.

Indeks Hang Seng menguat 0,41% ke 24.217. Sedangkan Taiex menguat 0,80% ke 12.990. Kospi menguat 0,24% ke 2.397.

Sementara Straits Times naik 0,10% ke 2.535. FTSE Bursa Malaysia turun 0,69% ke 1.519.

Investor masih menunggu harapan stimulus Amerika Serikat (AS). Pemerintahan Presiden AS Donald Trump kemarin menyerukan agar Kongres meloloskan rancangan undang-undang corona yang akan mengucurkan stimulus fiskal. Trump juga menyebut rencana yang lebih komprehensif.

Baca Juga: Melonjak 125% dalam enam hari, saham Saranacentral Bajatama (BAJA) kena suspend

Tapi, proposal pemerintahan Trump yang mencapai US$ 1,8 miliar memicu kritik dari Demokrat dan Republik. Tapi investor lebih optimistis pembicaraan stimulus akan berlanjut.

"Pasar masih memiliki harapan tinggi atas paket stimulus dan belum menentukan sikap apakah akan meluncur sebelum pemilu atau sesudah," kata Tapat Strickland, ekonom National Australia Bank kepada Reuters.

Baca Juga: Harga emas menguat pada pembukaan perdagangan awal pekan ini

Nilai tukar dolar AS menguat setelah bank sentral China mengubah kebijakan untuk menahan kenaikan tajam yuan. People's Bank of China menghapus kebutuhan pencadangan perbankan untuk kontrak forward yuan. 

Bank sentral juga menghapus rentang pelemahan. Para trader melihat keputusan ini sebagai sinyal ketidakpuasan atas penguatan yang terjadi belakangan. "Otoritas tidak membatasi penguatan yuan, tapi langkah ini bisa dilihat sebagai upaya memperlambat laju penguatan," ungkap Khoon Goh, head of Asia research ANZ Bank.

Baca Juga: Pekan lalu menguat 2,58%, IHSG berpotensi terkoreksi pada Senin (12/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×