Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) optimistis penjualan ke pasar ekspor masih bisa bertumbuh hingga akhir tahun ini. Optimisme ini dengan melihat tren positif kinerja ekspor, dimana hingga semester I 2022, ekspor SIDO masih tumbuh di atas 80%.
Direktur Sido Muncul Leonard mengatakan, pada semester kedua tahun ini, SIDO akan mencoba masuk ke beberapa negara baru, khususnya di Kawasan Afrika dan Asia, seperti Ghana, Kamerun, Kenya, Vietnam, hingga China.
“Dan juga untuk negara-negara ekspor yang sudah ada, kami akan menambah jumlah Stock Keeping Unit (SKU) produk baru untuk diluncurkan ke pasar masing-masing,” terang Leonard kepada Kontan.co.id, Rabu (17/8).
Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Gencarkan Pemasaran Produk Lewat Platform Media Sosial
Leonard mengatakan, saat ini penjualan ekspor telah berkontribusi sebesar 6% terhadap pendapatan SIDO.
“Target kami hingga akhir tahun adalah 6%-7%,” sambung dia.
Adapun produk yang paling banyak dijual ke luar negeri saat ini adalah minuman Kuku Bima Energy. SIDO melihat potensi pasar yang masih luas terutama di negara-negara kawasan Afrika.
Saat ini, SIDO juga berupaya untuk mempercepat proses registrasi untuk produk-produk baru agar dapat sesegera mungkin diluncurkan di negara-negara tujuan.
Untuk pasar domestik, situasi inflasi saat ini menyebabkan daya beli terganggu, sehingga SIDO berfokus melakukan kegiatan marketing yang secara langsung menargetkan pelanggan akhir. Hal ini dilakukan untuk menciptakan peningkatan permintaan langsung dari pengguna produk-produk Sido Muncul.
Baca Juga: Samuel Sekuritas Menurunkan Rekomendasi dan Target Harga Saham SIDO
Sebagai gambaran, SIDO mencatatkan penurunan kinerja pada semester pertama 2022. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, penjualan emiten yang bergerak di sektor consumer ini turun 2,58% menjadi Rp 1,61 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 1,65 triliun.
Turunnya penjualan SIDO bermuara pada laba bersih, dimana laba bersih SIDO tercatat turun 11,24% secara tahunan menjadi Rp 445,59 miliar dibandingkan dengan Rp 502 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News