Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samuel Sekuritas menurunkan rekomendasi saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menjadi hold dari sebelumnya buy. Penurunan rekomendasi ini akibat penurunan kinerja keuangan Sido Muncul pada paruh pertama tahun ini.
Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia menjelaskan, pada kuartal kedua 2022, pendapatan SIDO turun 15,1% secara tahunan atawa year on year (yoy) menjadi Rp 732 miliar. Akibatnya, pendapatan SIDO di semester I turun 2,6% menjadi Rp 1,6 triliun.
"Pendapatan SIDO berada di bawah ekspektasi kami sebesar 35,2%," tulis Pebe dalam riset, Jumat (12/8).
Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Gencarkan Pemasaran Produk Lewat Platform Media Sosial
Penurunan pendapatan akibat volume penjualan segmen jamu herbal dan suplemen yang menjadi segmen utama Sido Muncul turun cukup dalam di semester pertama, sekitar 10% yoy. Samuel Sekuritas memperkirakan hal tersebut seiring meredanya pandemi Covid-19.
Margin laba kotor atau gross profit margin (GPM) SIDO pun turun 320 basis poin (bps) yoy menjadi 53% yang diperkirakan disebabkan oleh adanya penurunan pendapatan. "Selain itu, faktor lain yang kami nilai menyebabkan penurunan GPM SIDO adalah kenaikan harga bahan baku serta fixed cost/sales yang menggerus GPM segmen utamanya sebesar 95 bps," imbuh Pebe.
Laba kotor SIDO turun 8,1% yoy menjadi Rp 854,5 miliar dan laba bersih turun 11,2% yoy menjadi Rp 445,6 miliar. Realisasi tersebut juga berada di bawah ekspektasi Samuel Sekuritas, hanya mencapai 30,8% proyeksi tahun ini.
Baca Juga: Turun Gunung, Irwan Hidayat Borong Saham Sido Muncul (SIDO) Saat Harganya Terkoreksi
Pebe melihat, tren penurunan kinerja SIDO akan terus berlanjut hingga kuartal selanjutnya. Salah satunya akibat high base effect di tahun lalu, terutama gelombang kedua Covid-19 pada kuartal ketiga 2021 yang meningkatkan permintaan untuk suplemen SIDO.
Karenanya, Samuel Sekuritas merevisi proyeksinya untuk pendapatan dan laba bersih SIDO di 2022 yang diturunkan masing-masing 18,1% dan 28,2% dari proyeksi sebelumnya. "Kami memperkirakan SIDO akan kembali menunjukkan pertumbuhan di tahun depan, didorong oleh inovasi produk baru, pembukaan gerai-gerai baru, dan juga oleh ekspansi penjualan ekspor," imbuh Pebe.
Samuel Sekuritas pun menurunkan rekomendasi saham SIDO menjadi hold dari sebelumnya buy. Adapun target harga SIDO juga diturunkan dari Rp 1.110 per saham menjadi Rp 830 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News