Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau Sido Muncul optimistis cetak kenaikan pendapatan dan laba bersih di tahun ini. Di mana, Sido Muncul menargetkan, kinerja naik 15% di tahun 2024.
Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengungkapkan, optimisme ini sejalan dengan prospek produk kesehatan terutama jamu dan suplemen yang masih menjanjikan ke depan.
Menurutnya, kesehatan merupakan kebutuhan utama masyarakat, berapa pun biayanya akan diupayakan untuk mendapatkan nya. Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat mendorong pengembangan bisnis farmasi untuk terus berinovasi dan memberikan solusi kesehatan bagi masyarakat.
"Bergesernya mindset masyarakat untuk kembali ke alam mendorong perush farmasi mengembangkan produk kesehatan yang berasal dari alam / herbal. Kami sebagai perush jamu yang telah memulai inovasi menjadikan jamu mudah dikonsumsi dan disukai rasanya menjadi alternatif pengganti obat-obatan kimia, khususnya untuk menjaga kesehatan/melakukan pencegahan," ujar David kepada KONTAN, Senin (12/2).
Baca Juga: Emiten Farmasi Masih Berpotensi Tumbuh, Intip Penopangnya
Dengan pandangan tersebut, SIDO melihat prospek industri farmasi atau jamu masih sangat bagus di tahun ini.
Untuk memaksimalkan penjualannya, SIDO menyiapkan beberapa inisiatif yakni konsisten melakukan pemerataan jaringan distribusi untuk menjangkau lebih banyak lagi outlet-outlet yang menjual barang Sido Muncul, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses produk SIDO.
Selain itu, perseroan melakukan memotong rantai distribusi dan bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki jaringan secara nasional, memperluas pasar ekspor di mana saat ini berada di Asia, Indo China, Semenanjung Arab, dan Afrika hingga menambah produk baru yang telah disiapkan.
"Diharapkan kami bisa meluncurkan minimal dua produk baru di tahun ini," katanya.
Untuk mencapai pertumbuhan dan merealisasikan inisiatif yang disebutkan di atas, SIDO juga berencana untuk melakukan perubahan, dengan menambah beberapa posisi kunci dengan tenaga profesional yang diharapkan bisa mengeksekusi program perusahaan.
Dari sisi belanja modal atau capex, David mengatakan, tahun ini anggaran yang dikerahkan sekitar Rp 102 miliar. Penggunaan dana tersebut untuk maintenance maupun penambahan peralatan produksi atau riset dan laboratorium.
Sebagai informasi tambahan, hingga akhir September 2023, SIDO membukukan penjualan bersih sebesar Rp 2,36 triliun atau menurun 9,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Semua segmen bisnis SIDO mencatatkan penurunan penjualan dibandingkan tahun lalu, seperti segmen herbal yang turun 12,1%, segmen makanan & minuman menurun 2,6%, serta segmen farmasi tekoreksi 25,6%.
Sementara, laba bersih SIDO di kuartal III-2023 turun sebanyak 18,58% menjadi Rp 586,57 miliar dibandingkan dengan kuartal III-2022 sebesar Rp 720,44 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News