Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen tolak angin, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menargetkan pertumbuhan kinerja low double digit pada tahun 2025.
Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat, menyampaikan bahwa target ini akan dicapai melalui perluasan pasar domestik dan ekspor.
"Kami secara konservatif menargetkan pertumbuhan double digit, minimal 10% baik pada pendapatan maupun laba bersih," kata David kepada Kontan, Senin (16/12).
Untuk mendukung realisasi target tersebut, perusahaan akan memperluas distribusi sekaligus menghadirkan produk minuman dan suplemen berbasis herbal yang dirancang untuk generasi Z dan milenial.
Baca Juga: Diproyeksikan Tumbuh Dobel Digit, Simak Rekomendasi Saham Emiten Rumah Sakit
"Generasi tersebut saat ini masih membuka peluang besar untuk produk kami dan akan kami jangkau melalui penetrasi pasar digital," ujarnya.
Di sisi lain, ekspansi internasional akan terus diperluas. Saat ini, SIDO telah memasarkan produknya ke negara-negara Semenanjung Arab, Economic Community of West African States (ECOWAS) dan kawasan Indochina.
"Ke depan, Vietnam dan Thailand akan menjadi target negara fokus (ekspansi) berikutnya," tambahnya.
Selain itu, SIDO mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 150 miliar - Rp 175 miliar untuk tahun 2025.
Baca Juga: Kinerja SIDO Terdampak Pelemahan Daya Beli, Cek Rekomendasi Analis
"Sebagian besar capex ini akan digunakan untuk pemeliharaan sarana produksi serta pengembangan teknologi atau digitalisasi untuk mendukung operasional maupun pemasaran," ucapnya.
Rekomendasi Saham SIDO
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji mengatakan SIDO menjadi pilihan menarik karena produk jamunya memiliki daya serap yang tinggi di pasar. Terlebih lagi, pada musim penghujan permintaan untuk produk jamu cenderung meningkat.
Nafan menyebutkan tren kinerja perusahaan mulai menunjukkan perbaikan terutama sejak masuk tahun 2024. Hal ini memberikan harapan setelah performa di tahun 2023 dinilai kurang memuaskan dibandingkan dengan tahun 2022.
Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Patok Pertumbuhan Dua Digit
"Market berharap perusahaan ini dapat berkomitmen dalam memenuhi target dari peningkatan pendapatan dan laba bersih sebesar 10% di tahun depan, serta penyerapan capex juga harus maksimal," jelas Nafan kepada Kontan, Selasa (17/12).
Nafan merekomendasikan untuk hold saham SIDO di target harga Rp 595 per saham.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan saham SIDO dalam jangka pendek sedang berada pada fase uptrendnya dan berada pada range MA20.
Dari sisi indikator lain, MACD cenderung bergerak pada area negatifnya dengan Stochastic yang diperkirakan flat di area netral.
"Apabila mampu break area resistance, diperkirakan target berada di Rp 605-Rp 620," ujar Herditya kepada Kontan, Selasa (17/12).
Baca Juga: Telkom Indonesia (TLKM) Optimistis Kinerja Tumbuh di 2024, Cek Rekomendasi Analis
Herditya merekomendasikan untuk speculative buy saham SIDO dengan level support Rp 560 per saham dan resistance Rp 590 per saham.
Pada perdagangan Selasa (17/12), saham SIDO berada di level Rp 570 per saham atau melemah 0,87%. Secara tahun berjalan, saham ini menguat 111,76%.
Selanjutnya: Kata Erick Thohir Soal Dugaan Fraud di Kereta Cepat
Menarik Dibaca: Laporan Cloudflare Ungkap Indonesia Jadi Pemain Kunci di Era Digital Global
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News