kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Sido Muncul (SIDO) Bidik Pertumbuhan Dobel Digit di 2025, Cek Rekomendasi Analis


Rabu, 18 Desember 2024 / 08:19 WIB
Sido Muncul (SIDO) Bidik Pertumbuhan Dobel Digit di 2025, Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Petugas menata produk dalam negeri berupa jamu dalam kemasan prduksi Sido Muncul saat Indonesia Brand Forum (IBF) di Jakarta, Rabu (20/5). PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menargetkan pertumbuhan kinerja low double digit pada tahun 2025.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen tolak angin, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menargetkan pertumbuhan kinerja low double digit pada tahun 2025.

Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat, menyampaikan bahwa target ini akan dicapai melalui perluasan pasar domestik dan ekspor.

"Kami secara konservatif menargetkan pertumbuhan double digit, minimal 10% baik pada pendapatan maupun laba bersih," kata David kepada Kontan, Senin (16/12).

Untuk mendukung realisasi target tersebut, perusahaan akan memperluas distribusi sekaligus menghadirkan produk minuman dan suplemen berbasis herbal yang dirancang untuk generasi Z dan milenial.

Baca Juga: Diproyeksikan Tumbuh Dobel Digit, Simak Rekomendasi Saham Emiten Rumah Sakit

"Generasi tersebut saat ini masih membuka peluang besar untuk produk kami dan akan kami jangkau melalui penetrasi pasar digital," ujarnya.

Di sisi lain, ekspansi internasional akan terus diperluas. Saat ini, SIDO telah memasarkan produknya ke negara-negara Semenanjung Arab, Economic Community of West African States (ECOWAS) dan kawasan Indochina. 

"Ke depan, Vietnam dan Thailand akan menjadi target negara fokus (ekspansi) berikutnya," tambahnya. 

 

Selain itu, SIDO mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 150 miliar - Rp 175 miliar untuk tahun 2025. 

Baca Juga: Kinerja SIDO Terdampak Pelemahan Daya Beli, Cek Rekomendasi Analis

"Sebagian besar capex ini akan digunakan untuk pemeliharaan sarana produksi serta pengembangan teknologi atau digitalisasi untuk mendukung operasional maupun pemasaran," ucapnya.

Rekomendasi Saham SIDO

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji mengatakan SIDO menjadi pilihan menarik karena produk jamunya memiliki daya serap yang tinggi di pasar. Terlebih lagi, pada musim penghujan permintaan untuk produk jamu cenderung meningkat.

Nafan menyebutkan tren kinerja perusahaan mulai menunjukkan perbaikan terutama sejak masuk tahun 2024. Hal ini memberikan harapan setelah performa di tahun 2023 dinilai kurang memuaskan dibandingkan dengan tahun 2022.

Baca Juga: Sido Muncul (SIDO) Patok Pertumbuhan Dua Digit

"Market berharap perusahaan ini dapat berkomitmen dalam memenuhi target dari peningkatan pendapatan dan laba bersih sebesar 10% di tahun depan, serta penyerapan capex juga harus maksimal," jelas Nafan kepada Kontan, Selasa (17/12).



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×