Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhir-akhir ini PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) cukup getol membuka kantor pemasaran di luar negeri. Yang paling baru perseroan ini sudah mendirikan anak usaha perdagangan produknya di Nigeria.
Sementara itu, beberapa waktu yang lalu pula SIDO telah membuka anak usaha di Filipina. "Kalau perusahaan luar bisa buka cabang di negara ini, kenapa kami tidak?" ujar Irwan Hidayat, Direktur Pemasaran SIDO, Selasa (30/1).
Menurutnya, tren mengkonsumsi obat herbal seperti jamu di dunia terus tumbuh. Sehingga SIDO memanfaatkan peluang itu dengan menyasar pasar-pasar produk yang sebelumnya sudah existing di sana. "Jadi distributor sudah ada di sana sebelumnya, kami tinggal ambil alih saja," terang Irwan.
Ke depan, SIDO masih bakal menambah kantor cabang pemasaran di negara-negara lainnya. Menurut Irwan, perusahaannya tengah mengupayakan pembukaan beberapa kantor cabang pemasaran di Vietnam dan Kamboja. Serta, tidak menutup kemungkinan negara tujuan selanjutnya ialah India.
Soal berapa target penjualan ekspor, Irwan enggan membeberkannya. Yang jelas perseroan ini optimistis segmen pasar luar negeri bakal berpeluang positif dan terus tumbuh secara signifikan.
Menilik laporan keuangan kuartal III-2017, SIDO mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 1,86 triliun. Capaian tersebut turun tipis 1,79% bila dibandingkan dengan penjualan kuartal III-2016 yang sebesar Rp 1,89 triliun.
Sedangkan laba bersih kuartal III-2017 naik 8,08%. Pada periode tersebut, SIDO membukukan laba bersih sebesar Rp 380,38 miliar. Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, SIDO membukukan laba bersih Rp 351,93 miliar.
Rincian penjualan SIDO pada kuartal III-2017 di antaranya untuk produk jamu herbal dan suplemen sebesar Rp 1,19 triliun atau naik 7,5% year on year (yoy). Sedangkan untuk produk makanan dan minuman menurun 17,12% menjadi Rp 599,89 miliar. Lalu pendapatan farmasi sebesar Rp 68,53 miliar atau naik 11,55% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News