Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pendapatan turun 2%, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan pertumbuhan laba 8% year on year (yoy). Kenaikan ini didorong peningkatan laba operasional dan pendapatan usaha lainnya.
Per kuartal III 2017, SIDO mencatatkan laba bersih sebesar Rp 381 miliar. Analis Samuel Sekuritas Marlene Tanumihardja mengatakan, laba sebesar Rp 381 miliar pada sembilan bulan pertama 2017 sudah sesuai dengan estimasinya.
Sedangkan untuk pernurunan pendapatan, Marlene bilang, itu disebabkan penurunan penjualan di awal tahun 2017.
"Kami memandang permintaan terhadap produk-produk SIDO sudah mulai pulih, setelah sempat turun pada kuartal sebelumnya. Overall, angka pencapaian top line sembilan bulan tercatat inline dengan estimasi kami," kata Marlene dalam riset, hari ini (30/10).
SIDO juga mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 66 miliar yang dipergunakan untuk memperluas pabrik herbal, ekspansi gudang distribusi Muncul Mekar, dan pembangunan teknologi informasi. Hal ini menjadi sentimen positif untuk SIDO.
Di samping itu, SIDO juga ekspansi ke Filipina dan Nigeria, sehingga mendorong kontribusi ekspor untuk mencapai 5%. Untuk saat ini kontribusinya baru 2%.
Dalam rangka berekspansi dengan e-catalog, Sido juga sedang membenahi Berlico. Harapannya proses produksi dan kegiatan operasional bisa lebih efisien.
Marlene bilang, risiko datang dari perbaikan ekonomi yang di bawah ekpektasi. Selain itu juga bagiamana konsistensi pemerintah menyangkut regulasi pada industri jamu.
Marlene merekomedasikan beli saham SIDO dengan target harga Rp 550 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News