kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Siasat ISAT agar kinerja kembali melesat


Rabu, 20 November 2013 / 06:05 WIB
Siasat ISAT agar kinerja kembali melesat
ILUSTRASI. Alat berat beroperasi pada?tambang batubara milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA).


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Awan mendung nampaknya masih menggelayut kinerja PT Indosat Tbk (ISAT). Emiten halo-halo ini harus menanggung rugi bersih Rp 1,76 triliun di kuartal III 2013. Di periode sama tahun lalu, ISAT masih mengantongi laba bersih Rp 475,72 miliar.

Padahal, dalam sembilan bulan tahun ini, pendapatan ISAT naik 9,34% menjadi Rp 17,79 triliun. Kinerja ISAT anjlok ini lantaran beban bersih ISAT yang melonjak 20,25% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 16,27 triliun.

Depresiasi rupiah juga ikut menekan ISAT. Akibatnya, rugi selisih kurs ISAT melesat 251,79% menjadi Rp 2,35 triliun secara yoy.

Analis Bahana Securities, Aditya Eka Prakarsa menilai, ISAT memang sulit memulihkan kinerja keuangan. Sebab, ISAT terbelenggu utang dalam denominasi dollar AS. Utang jangka panjang ISAT hingga September 2013, semisal, tercatat Rp 3,17 triliun. 

Namun, jika rupiah bisa menguat di tahun depan, ISAT mungkin bisa kembali memperoleh laba. "ISAT sangat sensitif dengan pelemahan rupiah. Hal ini yang membuat kinerjanya lebih buruk dibanding emiten telekomunikasi lain," kata Aditya.

Princy Singh, analis JP Morgan dalam risetnya menyebutkan, ISAT kehilangan jumlah pelanggan pada kuartal III 2013. Pelanggan ISAT turun 4,8% dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi 53,8 juta. Agar bisa bersaing, ISAT harus meningkatkan kualitas data, serta menekan churn rate (tingkat kehilangan pelanggan).

Menurut Princy, ISAT tak hanya harus memodernisasi jaringan, tetapi harus mendapatkan kembali pelanggan. Ini bisa dilakukan dengan menggenjot pemasaran.

Analis DBS Vickers Securities, Sachin Mittal pun menilai, ISAT harus meningkatkan fasilitas 3G termasuk cakupan kapasitasnya. Demi mengimbangi persaingan ini, belanja modal ISAT diprediksi akan membengkak.

Pekerjaan rumah ISAT yang lain adalah melunasi utang. Menurut Aditya, likuiditas ISAT membayar utang jangka pendek masih longgar. Setidaknya, ISAT masih punya amunisi, yakni dengan menjual 5% saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Jika berhasil, ISAT berpotensi mengantongi dana segar Rp 1,4 triliun. "Itu bisa untuk membayar utang dalam jangka pendek," ujar dia.

Meski tertatih-tatih, para analis memprediksikan, ISAT masih bisa memperbaiki kinerja di tahun depan. Princy memprediksi, pendapatan ISAT tahun depan akan naik 7,1% menjadi Rp 26,31 triliun dari proyeksi tahun ini sebesar Rp 24,56 triliun. Sementara EBITDA ISAT masih bisa tumbuh 6,6% di 2014 menjadi Rp 11,91 triliun.

Sachin menghitung, pendapatan ISAT bakal stagnan atau hanya tumbuh 3,16% menjadi Rp 24,88 triliun di 2014. Namun, ISAT akan meraih untung Rp 204 miliar.

Menurut Aditya, ISAT harus mencari cara lain dalam pendanaan untuk ekspansi, seperti menerbitkan saham baru atau rights issue. Pasalnya, ISAT akan berisiko jika kembali berutang. Karena harga sudah murah, Aditya menyarankan buy saham ISAT dengan target harga Rp 4.550.

Sementara, Princy merekomendasikan underweight saham ISAT dengan target harga Rp 3.820. Sachin merekomendasikan hold saham ISAT dengan target harga Rp 4.625. Harga ISAT turun 0,71% ke Rp 3.500 per saham, kemarin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×