kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Siapkan capex Rp 350 miliar, Kino Indonesia (KINO) tambah produksi personal care


Minggu, 23 Februari 2020 / 13:17 WIB
Siapkan capex Rp 350 miliar, Kino Indonesia (KINO) tambah produksi personal care
ILUSTRASI. Produk PT Kino Indonesia.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 350 miliar. Jumlah ini naik 16,7% dibandingkan dengan alokasi capex tahun lalu yakni sebesar Rp 300 miliar.

Corporate Finance Director Kino Indonesia Budi Muljono mengatakan penambahan capex tahun ini ditujukan untuk penmbahan kapasitas produksi.

“Capex kami tujukan untuk penambahan kapasitas produksi dan fokusnya adalah untuk produk yang memang permintaannya tinggi,” ujar Budi kepada Kontan.co.id, Jumat (21/2).

Baca Juga: Mengukur dampak penerapan cukai minuman bagi emiten konsumer

Budi melanjutkan, produk yang dimaksud adalah produk perawatan tubuh atau personal care. Namun, Budi tidak menyebutkan lebih detail ihwal jumlah atau angka produksi produk personal care yang akan ditambah.

Per kuartal III-2019, emiten makanan dan minuman ini membukukan pendapatan hingga Rp 3,48 triliun atau naik 34,11% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 2,59 triliun.

Segmen produk perawatan tubuh (personal care) menjadi penyumbang terbesar pendapatan KINO yakni mencapai Rp 1,64 triliun atau sebesar 47% dari total pendapatan konsolidasian. Jumlah ini naik 29% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018.

Menyusul personal care,ada penjualan produk minuman yang menyumbang Rp 1,31 triliun atau 37,6% dari pendapatan total. Di posisi ketiga ada penjualan dari segmen bisnis makanan yang mencatatkan penjualan total hingga Rp 299,22 miliar.

Untuk tahun ini pun, Budi memperkirakan, segmen personal care masih menjadi penopang utama kinerja KINO. “Kami lebih fokus terhadap produk personal care,” pungkas dia.

Hingga akhir 2020, KINO memproyeksikan pertumbuhan pendapatan hingga 20% atau sebesar Rp 5,38 triliun sampai Rp 5,62 triliun.

Baca Juga: Kino Indonesia (KINO) berikan pinjaman Rp 2 miliar ke Ristra Klinik Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×