Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 350 miliar. Jumlah ini naik 16,7% dibandingkan dengan alokasi capex tahun lalu yakni sebesar Rp 300 miliar.
Corporate Finance Director Kino Indonesia Budi Muljono mengatakan penambahan capex tahun ini ditujukan untuk penmbahan kapasitas produksi.
“Capex kami tujukan untuk penambahan kapasitas produksi dan fokusnya adalah untuk produk yang memang permintaannya tinggi,” ujar Budi kepada Kontan.co.id, Jumat (21/2).
Baca Juga: Mengukur dampak penerapan cukai minuman bagi emiten konsumer
Budi melanjutkan, produk yang dimaksud adalah produk perawatan tubuh atau personal care. Namun, Budi tidak menyebutkan lebih detail ihwal jumlah atau angka produksi produk personal care yang akan ditambah.
Per kuartal III-2019, emiten makanan dan minuman ini membukukan pendapatan hingga Rp 3,48 triliun atau naik 34,11% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 2,59 triliun.
Segmen produk perawatan tubuh (personal care) menjadi penyumbang terbesar pendapatan KINO yakni mencapai Rp 1,64 triliun atau sebesar 47% dari total pendapatan konsolidasian. Jumlah ini naik 29% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Menyusul personal care,ada penjualan produk minuman yang menyumbang Rp 1,31 triliun atau 37,6% dari pendapatan total. Di posisi ketiga ada penjualan dari segmen bisnis makanan yang mencatatkan penjualan total hingga Rp 299,22 miliar.
Untuk tahun ini pun, Budi memperkirakan, segmen personal care masih menjadi penopang utama kinerja KINO. “Kami lebih fokus terhadap produk personal care,” pungkas dia.
Hingga akhir 2020, KINO memproyeksikan pertumbuhan pendapatan hingga 20% atau sebesar Rp 5,38 triliun sampai Rp 5,62 triliun.
Baca Juga: Kino Indonesia (KINO) berikan pinjaman Rp 2 miliar ke Ristra Klinik Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News