kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SGRO kerek target tanaman baru menjadi 10.000 ha


Selasa, 18 September 2012 / 08:08 WIB
SGRO kerek target tanaman baru menjadi 10.000 ha
ILUSTRASI. Samsung Galaxy A01 Core


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk terus menambah lahan tertanam baru kelapa sawit. Emiten berkode saham SGRO ini bahkan menaikkan target penanaman lahan baru selama tahun ini.

"Target awal memang 5.000 ha, tapi kalau ada kesempatan kami mampu untuk menanami 10.000 ha," kata Michael Kusuma, Kepala Hubungan Investor Sampoerna Agro kepada KONTAN, Rabu (12/9).

Sampoerna optimistis bisa mencapai target penanaman baru kelapa sawit tersebut. Soalnya, cuaca di lahan perkebunan SGRO cukup mendukung untuk memacu penanaman baru.

Selain itu, biaya penanaman baru masih sesuai angka industri. Untuk penanaman baru, biaya yang harus dikeluarkan Sampoerna Agro masih standard, yaitu sekitar Rp 45 juta - Rp 50 juta per ha.

Dana tersebut sudah mencakup pembelian bibit, infrastruktur jalan, dan perawatan hingga tanaman itu menghasilkan dalam empat tahun ke depan. "Biaya penanaman baru masih sesuai standard industri, tidak ada peningkatan," ungkap Michael.

Kendati demikian, Sampoerna tak berniat menambah belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini. Sebelumnya, Sampoerna mengalokasikan capex senilai Rp 1,1 triliun. Sekitar 80% capex untuk kebutuhan ekspansi bisnis kelapa sawit. Adapun, sisanya akan dipakai untuk pengembangan bisnis pendukung seperti karet dan sagu.

Selain penanaman baru, Sampoerna bakal menggunakan capex untuk membangun pabrik kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Barat. Pabrik itu kemungkinan memiliki kapasitas pengolahan 30 ton - 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam. SGRO memproyeksikan investasi pembangunan PKS di Kalbar Rp 145 miliar. Targetnya, Sampoerna mulai membangun PKS itu di semester II-2012 atau awal 2013.

Proyek pengembangan sawit juga dilakukan pada tanaman yang sudah ada. Tahun ini, Sampoerna ingin meningkatkan produksi minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) berkisar 362.250 ton hingga 379.500 ton, naik 5% - 10% dari realisasi 2011 sebanyak 345.000 ton.

Pada semester I 2012, produksi CPO SGRO sebenarnya jauh dari memuaskan. Sampoerna hanya memproduksi 134.999 ton CPO, turun 24,3% dari periode sama tahun lalu sebanyak 178.424 ton. Penurunan itu disebabkan pergeseran siklus produksi akibat faktor cuaca di tahun sebelumnya.

Imbasnya, produksi CPO Sampoerna Agro di paruh pertama yang biasanya lebih tinggi justru turun. Sampoerna Agro tak berniat merevisi target produksi CPO tahun ini meski di semester pertama terbilang buruk. Harga saham SGRO, Senin (17/9), meningkat 2,61% menjadi Rp 2.950 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×