kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

Setelah turun 1,01%, IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan pada Senin (21/6)


Minggu, 20 Juni 2021 / 19:08 WIB
Setelah turun 1,01%, IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan pada Senin (21/6)
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 1,01% ke level 6.007,12 pada perdagangan Jumat (18/6).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,01% ke level 6.007,12 pada perdagangan Jumat (18/6). Untuk perdagangan Senin (21/6), IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahannya.

Mino, Analis Indo Premier Sekuritas memprediksi, IHSG pada esok hari akan melemah dengan support di level 5.945 dan resistance di 6.065. Sentimen pelemehan ini masih terkait dengan perkembangan penambahan kasus baru Covid-19.

"Kenaikan kasus ini dikhawatirkan akan membuat pemerintah membatasi kembali aktivitas masyarakat dan berdampak negatif terhadap proses pemulihan ekonomi," ucap Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (20/6).

Baca Juga: Return IHSG termasuk yang terendah di antara bursa saham Asia

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga melihat, IHSG akan bergerak bearish untuk menguji support di level 5.950 dan resistance di 6.050. Hal ini seiring dengan sinyal pengetatan kebijakan moneter The Fed yang diperkirakan masih akan menekan nilai tukar rupiah.

Sebagaimana diketahui, pelemahan nilai tukar Rupiah menjadi salah satu faktor yang memicu pelemahan harga saham sejumlah bank dalam beberapa hari perdagangan terakhir. Terlebih lagi, sinyal pengetatan kebijakan moneter tersebut diikuti dengan kekhawatiran pelaku pasar terhadap dampak negatif dari peningkatan kasus baru Covid-19 di Indonesia ke prospek ekonomi Indonesia.

"Pasalnya, kenaikan kasus baru Covid-19 dikhawatirkan mendasari penerapan pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat untuk meredam laju penularan virus tersebut," kata Valdy.

Untuk perdagangan Senin (21/6), ia menyarankan investor untuk memperhatikan peluang speculative buy pada PT  BBCA, BMRI, TLKM, UNTR, dan EMTK.

Selanjutnya: IHSG tertekan lonjakan kasus Covid-19, bagaimana proyeksi hingga akhir tahun?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×