kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah TFAS, BBHI & DMMX, inilah saham yang diprediksi beri untung fantastis


Selasa, 28 September 2021 / 07:30 WIB
Setelah TFAS, BBHI & DMMX, inilah saham yang diprediksi beri untung fantastis


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, pemilik saham TFAS dari PT Telefast Indonesia Tbk, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) dan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) yang sudah mengempitnya sejak tahun lalu, mendapatkan keuntungan besar. Harga saham TFAS, BBHI, dan DMMX melonjak sehingga memberi keuntungan fantastis. Setelah ketiga saham di atas, saham apa lagi yang bisa memberi keuntungan fantastis?

Saham yang memberi keuntungan fantastis karena harga melonjak disebut dengan saham multibagger. Secara umum, saham multibagger adalah saham dengan dengan kenaikan yang tinggi hingga melebihi 100%.

Tahun ini, saham TFAS adalah jawara sebagai saham multibagger. Harga saham TFAS sudah melejit 2.844,44% secara year to date (ytd). Lalu saham BBHI, dengan harga yang melonjak sebesar 1.692% ytd. Kemudian saham DMMX, harganya naik hingga 1.048% ytd.

Analis Philip Sekuritas Michael Filbery menjelaskan, saham multibagger merupakan saham-saham yang memiliki faktor fundamental dan pertumbuhan kuat. Selain itu, harga yang lebih murah dibandingkan nilai wajarnya, dan menawarkan return yang berkali-kali lipat.

“Ini berbeda dengan saham saham gorengan, yang memiliki tingkat volatilitas yang sangat tinggi namun tidak didukung dengan kondisi fundamental yang baik, sehingga tentunya memiliki barrier risiko yang sangat tinggi,” ujar Michael, Senin (27/9).

Baca Juga: Emiten-emiten ini punya ROE tinggi, mana yang layak dicermati?

Hal senada juga disampaikan oleh Hendra Martono Liem, CEO dan Founder ARA Hunter dalam acara Indonesia Financial Expo & Forum 2021 (IFEF 2021). Ia memaparkan bahwa saham multibagger setidaknya memberikan keuntungan sebesar 10 kali lipat. Selain dari harga sahamnya, pelaku pasar juga harus mencermati dari sisi fundamental.

Hendra menambahkan, saham-saham multibagger ini memiliki valuasi yang lebih rendah ketimbang industri sejenisnya.

Michael prediksi, ada sejumlah saham yang berpotensi menjadi saham multibagger. Dari sektor perbankan, ia melihat ada saham BBNI, BMRI, BNGA, dan BDMN yang berpotensi menjadi saham multibagger atau pemberi keuntungan fantastis.

Kemudian dari industri minyak dan gas ada saham PGAS, ELSA, MEDC, AGII sebagai kandidat saham multibagger. Dari sektor pertambangan batubara ada PTBA, ADRO, ITMG sebagai calon saham multibagger. Dari sektor teknologi ada saham BUKA sebagai kandidat saham multibagger.

Menurutnya, saham-saham tersebut memiliki kinerja historical yang cukup positif dan didukung dengan potensi pertumbuhan yang masih luas. Kondisi pandemi Covid-19 membuat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup tertekan telah membawa saham-saham itu terkoreksi. Bahkan, saham-saham tersebut kini berada di bawah dari nilai wajarnya.

Dengan valuasi yang sudah cukup murah, Michael melihat, saham-saham tersebut berpotensi memberikan return yang cukup besar ke depannya.

Untuk investor yang memburu saham-saham multibagger, ia menyarankan untuk buy and hold saham-saham tersebut seiring dengan pertumbuhan kinerja emiten. “Strategi ini tentunya berbeda dari cara bermain pada saham-saham gorengan, yang mana kenaikannya terkadang drastis tapi tidak mencerminkan value dari emitennya,” tambahnya.

Baca Juga: Pusat perbelanjaan mulai ramai, ini emiten yang paling diuntungkan versi Mirae Asset

Sedangkan untuk saham-saham dengan kenaikan harga hingga ribuan persen, menurut Michael, saham-saham tersebut belum layak dilabeli sebagai saham multibagger karena rata-rata sudah memiliki harga yang jauh lebih mahal dibandingkan value-nya.

Adapun beberapa saham yang mengalami kenaikan tertinggi hingga ada yang mencapai ribuan persen seperti TFAS, BBHI, DMMX, TECH, BABP, ABBA, PEGE, dan MPPA.

“Saham-saham teknologi tersebut menurut saya masih kurang menarik. Sebab secara bisnisnya rata-rata belum memiliki dukungan ekosistem bisnis digital yang kuat,” pungkas Michael.

Itulah rekomendasi saham yang berpotensi menjadi saham multibagger. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri. Semoga cuan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×