kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.481.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 15.703   21,00   0,13%
  • IDX 7.557   53,01   0,71%
  • KOMPAS100 1.175   9,66   0,83%
  • LQ45 939   11,90   1,28%
  • ISSI 227   0,10   0,04%
  • IDX30 484   6,37   1,33%
  • IDXHIDIV20 584   9,51   1,66%
  • IDX80 134   1,12   0,85%
  • IDXV30 142   -0,56   -0,39%
  • IDXQ30 162   1,94   1,21%

Setelah terkoreksi, harga bitcoin mulai menanjak ke US$ 59.000


Minggu, 21 November 2021 / 22:22 WIB
Setelah terkoreksi, harga bitcoin mulai menanjak ke US$ 59.000
ILUSTRASI. Harga bitcoin mulai menanjak ke US$ 59.000


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga bitcoin kembali naik setelah turun secara teknikal. Dalam jangka pendek, volatilitas harga bitcoin diproyeksikan masih tinggi. 

Berdasarkan laman coinmarketcap, Minggu (21/11), pukul 21.00, harga bitcoin naik 0,60% ke US$ 58.883 per btc. Sebelumnya, Jumat (19/11), harga btc anjlok ke US$ 55.978 per btc setelah sempat naik ke US$ 65.722 per btc pada Senin (15/11). 

Co-founder CryptoWatch Christopher Tahir mengatakan penurunan harga bitcoin sebelumnya disebabkan oleh pelaku pasar yang merealisasikan keuntungan dan merupakan hal yang wajar terjadi. 

Namun, memang Christopher menilai penurunan harga bitcoin kemarin terbilang cukup besar dikarenakan kapitalisasi pasar yang juga besar. 

Baca Juga: Kalahkan Bitcoin, Dogecoin menjadi cryptocurrency yang paling banyak dicari di Google

"Sedikit penjualan yang dilakukan bisa menggerakkan harga cukup signifikan," kata Christopher yang kerap membagikan informasi mengenai aset kripto melalui akun instagram @chris_tahir. 

Namun, dalam jangka pendek kenaikan harga bitcoin saat ini belum akan berlangsung lebih lama. "Masih ada potensi terjadi volatilitas tinggi dalam waktu pendek," kata Christopher. 

Meski begitu, di waktu yang sama Christopher mengamati pemain besar sedang diam-diam mengakumulasi bitcoin dan terlihat dari jumlah bitcoin di exchange seluruh dunia yang menipis. 

Di tengah volatilitas yang tinggi, Christopher menyarankan investor untuk menyesuaikan strategi dengan risiko jangka waktu investasi. Misalnya, apabila hendak melakukan transaksi jangka pendek, alangkah baiknya untuk lebih berhati-hati di tengah volatilitas tinggi dalam jangka pendek ini. 

Baca Juga: Minggu yang kelam bagi pasar kripto, harga Bitcoin dan kripto lain ambrol

Namun, jika investor bertujuan investasi jangka panjang, maka investor bisa terus mengakumulasi saat ada penurunan harga terjadi. 

Christopher juga mengingatkan pastikan dana yang dipakai untuk investasi di aset kripto merupakan dana yang tidak dipakai untuk jangka panjang. Dengan begitu, volatilitas dalam jangka pendek tidak akan mengganggu keputusan jangka pendek dan jangka panjang. 

"Tidak kalah penting adalah pelajari baik-baik aset yang hendak dibeli dan diakumulasi jangka panjang agar dapat memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi terhadap keputusan yang telah diambil," kata Christopher. 

Sementara, CEO Triv, Gabriel Rey mengatakan tetap optimistis secara fundamental harga bitcoin masih akan bullish. Gabriel mengamati permintaan pada chain masih tinggi. "USDT yang masuk ke on-chain lebih banyak daripada BTC yang masuk ke exchange sementara waktu ini," kata Gabriel, Jumat (19/11). 

Hingga akhir tahun, Gabriel memproyeksikan harga bitcoin berpotensi menghijau. "Dalam tiga atau empat tahun lalu, harga bitcoin di bulan Desember selalu hijau, karena investor banyak melakukan pembelian di bulan tersebut," kata Gabriel. 

Rentang harga bitcoin di akhir tahun ini, Gabriel proyeksikan berada di US$ 58.000-US$ 65.000 per btc.

Selanjutnya: Pasar kripto kembali merah, harga Bitcoin dan kripto lain anjlok 4%-11%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×