Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga minyak mengalami fluktuasi di New York setelah rebound dari level terendah dalam empat bulan terakhir. Pada pukul 12.41 waktu Singapura, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Desember berada di level US$ 85,36 per barel atau naik 27 sen di New York Mercantile Exchange.
Kemarin, kontrak yang sama naik 65 sen menjadi US$ 85,09 per barel. Dengan demikian, sepanjang pekan ini, harga minyak sudah naik 0,6% dan turun 14% pada tahun ini.
Pergerakan liar harga minyak dunia terjadi sebelum data yang akan dirilis menunjukkan, perekonomian China akan memberikan sinyal pemulihan. Catatan saja, China merupakan negara konsumen minyak terbesar AS.
"Salah satu kunci utama yang mendorong harga minyak hari ini adalah data ekonomi yang akan dirilis dari China. Ekspektasi umumnya adalah kita akan melihat tren yang sama dengan bulan lalu di mana akan terjadi konsolidasi pada pertumbuhan China," jelas Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets di Sydney.
Sementara itu, harga kontrak minyak untuk pengantaran Desember naik 17 sen menjadi US$ 107,42 sebarel di ICE Futures Europe exchange.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News