kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.179   1,00   0,01%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Setelah melompat, harga minyak tergelincir


Rabu, 24 Januari 2018 / 07:42 WIB
Setelah melompat, harga minyak tergelincir


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan pagi ini, harga minyak terkoreksi tipis. Selasa (23/1), harga minyak mencapai titik tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Rabu (24/1) pukul 7.26 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2018 di NYMEX tergelincir 0,07% ke US$ 64,45 per barel.

Kemarin harga minyak mencapai titik tertinggi dalam tiga tahun. Harga minyak naik 0,80% ke US$ 64,50 per barel.

Sejalan, harga minyak brent untuk pengiriman Maret 2018 di ICE Futures kemarin pun menguat 0,88% ke US$ 69,85. Tapi, harga minyak acuan brent ini masih belum menembus titik tertinggi US$ 70,25 per barel pada pekan lalu.

Salah satu pendorong kenaikan harga minyak adalah prediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari IMF. Dana Moneter International memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini dan tahun depan akan mencapai 3,9%, naik dari 3,7% pada prediksi Oktober lalu.

"Kenaikan prediksi pertumbuhan ekonomi ini turut memperbaiki permintaan minyak," ungkap analis Commerzbank dalam catatan yang dikutip Reuters.

Dari sisi pasokan, OPEC masih mengurangi produksi. Produksi minyak Venezuela tahun lalu hanya 2 juta barel per hari, jauh dari prediksi 2,5 juta barel per hari. International Energy Agency memperkirakan, tingkat produksi minyak Venezuela ini masih berpotensi turun.

Penurunan pasokan minyak Venezuela ini mampu mengimbangi lonjakan produksi minyak Amerika Serikat (AS) yang hampir mencapai 10 juta barel per hari. BNP Paribas menaikkan prediksi harga minyak tahun ini sebesar US$ 10 per barel. BNP memperkirakan, harga rata-rata minyak WTI tahun ini sebesar US$ 60 per barel dan brent US$ 65 per barel.

Barclays memperkirakan harga rata-rata minyak brent tahun ini sebesar US$ 60 per barel, naik US$ 5 dari prediksi sebelumnya. Barclays beralasan, pertumbuhan permintaan minyak masih kuat, diiringi anjloknya produksi Venezuela. Tapi, bank asal Inggris ini memperkirakan, harga minyak akan turun dalam jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×