kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Setelah IPO, Golden Flower (POLU) targetkan pendapatan Rp 530 miliar


Rabu, 26 Juni 2019 / 13:18 WIB
Setelah IPO, Golden Flower (POLU) targetkan pendapatan Rp 530 miliar


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Flower Tbk (POLU) optimistis dapat mencapai target pendapatan akhir tahun menjadi Rp 530 miliar. Emiten baru ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20%.

"Adapun laba yang akan ditargetkan tumbuh sebesar Rp 18,8 miliar," kata Direktur Polu Lie Iwan Aliwayana, Selasa (26/6).

Lie Iwan menyatakan, cara mengejar target ini adalah dengan meningkatkan kualitas teknologi mesin sehingga pada akhir tahun 2019, kapasitas produksi maksimal akan naik menjadi 900.000 pieces per bulan.

Tambahan informasi, POLU telah memperkerjakan lebih dari 3.000 pekerja di delapan fasilitas produksi yang terdiri dari lima sewing unit, penyimpanan kain, cutting unit, dan finishing unit, serta keseluruhan jumlah mesin garmen sebanyak 4.080 unit.

Direktur POLU Balkrishanan Nair Udaikumar menambahkan, setelah penawaran saham perdana, rencana POLU adalah memperbesar pangsa pasar ekspor dengan menaikkan jumlah kapasitas yang akan dikirimkan. "Saat ini kontribusi ekspor sebesar 85% ke Amerika dan 15% ke Eropa, Kanada, Australia, Afrika Selatan, Jepang dan pasar Asia lainnya," kata dia.

Asal tahu saja, sampai saat ini bahan baku POLU didominasi impor. Adapun target POLU lainnya adalah dengan bekerja sama dengan produsen lokal dan meningkatkan teknologi sehingga tahun depan POLU optimistis dapat memenuhi kebutuhan bahan baku lokal sebanyak 50% dan sisanya dari impor.

Bahan baku yang akan dipenuhi kebutuhannya adalah bahan poliester. Menurut Udaikumar, bahan poliester Indonesia adalah yang terbaik.

Presiden Komisaris POLU Po Sun Kok menyatakan dengan adanya kondisi perang dagang Amerika dan China, berdampak positif terhadap penjualan POLU. "Diharapkan dengan kondisi ini, industri tekstil diuntungkan dan rencana ekspansi POLU bisa berjalan dengan lancar," jelasnya.

Po Sun Kok bilang POLU berencana meningkatkan kapasitas ekspor ke negara yang telah bekerja sama, salah satunya ke Arab.

Asal tahu saja, POLU telah berkembang selama 39 tahun terakhir untuk menjadi pemimpin dalam manufaktur OEM yang melayani merek premium global seperti Calvin Klein, Ann Taylor, J. Crew, Tommy Hilfiger, Ralph Lauren, dan masih banyak lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×