kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Harga saham Golden Flower (POLU) melonjak 50% pada perdagangan perdana


Rabu, 26 Juni 2019 / 10:54 WIB
Harga saham Golden Flower (POLU) melonjak 50% pada perdagangan perdana


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan bursa pada hari ini, Rabu (26/6) dibuka dengan pencatatan perdana saham PT Golden Flower Tbk. Produsen pakaian ternama Michael Kors, Calvin Klein, Tommy Hilfiger, hingga American Eagle ini resmi tercatat dengan kode saham POLU.

POLU menawarkan saham perdana dengan harga Rp 288 per saham. Ketika resmi tercatat pada pembukaan perdagangan hari ini, saham POLU naik 50% dari harga perdana menjadi Rp 432 per saham.

Produsen pakaian jadi ini menawarkan 20% atau 600 juta saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Itu berarti POLU melepas 150 juta sahamnya kepada publik. POLU meraup dana segar Rp 43,2 miliar dari IPO. POLU menunjuk UOB Kay Hian Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek untuk penawaran saham.

Emiten yang tercatat di papan pengembangan BEI ini akan menggunakan dana yang dihimpun untuk beberapa keperluan. Setelah dipotong untuk biaya emisi, perusahaan akan menggunakannya untuk modal kerja seperti dengan membeli bahan baku, biaya produksi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia,teknologi mesin, hingga biaya operasional pemasaran.

Ketua DPRRI Bambang Soesatyo turut membuka acara pencatatan saham perdana. Bambang menyatakan, tercatatnya POLU pada hari ini menggenapi pencatatan perusahaan yang ke-17 sepanjang tahun 2019. “POLU menjadi perusahaan ke-634 emiten yang tercatat di bursa,” kata Bambang, Selasa (26/6).

Bambang berharap dengan pencatatan POLU dapat menggairahkan perekonomian dan semakin banyak perusahaan yang akan melantai di BEI, terutama perusahaan yang berorientasi ekspor. Bambang bilang akan terus mendukung industri garmen dengan pangsa ekspor yang dapat membantu negara mendapat devisa dan memperbaiki APBN yang cenderung minus. 

Komisaris Utama Golden Flower Po Sun Kok mengatakan, perusahaan garmen dan tekstil ini didirikan pada 1958 yang saat itu masih sebagai perusahaan rumah tangga. Pada masa itu, semua produksi untuk pasaran lokal.

"Seiring berjalan waktu, pada 1979 POLU mulai membangun pabrik pertama di Ungaran, Semarang, Jawa tengah. Pada masa itu, POLU sudah mulai memasuki pasar ekspor, ke Jerman," ulasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×