Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memerah di sesi I perdagangan, Selasa (10/11). Mengacu data RTI menunjukkan indeks berakhir turun tipis 0,04% atau 1,78 poin ke level 4.497,72.
Tercatat 140 saham bergerak turun, 93 saham bergerak naik, dan 61 saham stagnan. Di sesi rehat pertama melibatkan 2,54 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp 2,34 triliun.
Secara indeks sektoral, lima sektor memerah dari 10 indeks sektoral. Sektor agriculture turun 1,27%, infrastruktur turun 0,58, dan barang konsumsi turun 0,56.
Sektor yang menghijau antara antara konstruksi naik 1,52%, aneka industri naik 1,27%, dan perdagangan naik 0,49%.
Kondisi dari perekonomian Tiongkok yang masih menghadapi perlambatan menjadi salah satu katalis negatif bagi pasar saham di kawasan Asia, termasuk IHSG," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere, dikutip dari Antara.
Ia mengemukakan bahwa ekspor Tiongkok tercatat menurun 6,9%, serta aktivitas impor juga melemah 18,8% secara tahunan. Jika dilihat dari tren sejak 2010, ekspor dan impor Tiongkok terus mengalami penurunan.
"Posisi tingkat perdagangan internasional tahunan Tiongkok masih mendapatkan tekanan kuat di bulan Oktober, sehingga meningkatkan spekulasi Tiongkok perlu menstimulasi permintaan domestik untuk bisa mencapai target pertumbuhan tahunannya," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, meningkatnya keyakinan kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS di bulan Desember setelah laporan tenaga kerja yang solid menambah sentimen negatif bagi pasar saham global.
Dari dalam negeri, lanjut dia, sentimen positif juga cenderung masih minim, artinya kondisi seperti saat ini masih akan membuka peluang bagi IHSG untuk melanjutkan pelemahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News