kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.430   24,00   0,15%
  • IDX 7.937   83,06   1,06%
  • KOMPAS100 1.111   9,35   0,85%
  • LQ45 809   4,06   0,50%
  • ISSI 272   3,87   1,45%
  • IDX30 420   2,48   0,59%
  • IDXHIDIV20 486   1,71   0,35%
  • IDX80 123   0,86   0,71%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 136   1,05   0,78%

Serapan Capex Emiten Lesu di Semester I-2025, Simak Rekomendasi Sahamnya


Senin, 15 September 2025 / 17:35 WIB
Serapan Capex Emiten Lesu di Semester I-2025, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia. Analis melihat, ini jadi cermin sikap hati-hati emiten untuk berekspansi di tengah tantangan ekonomi dan politik.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

Sebaliknya, sektor yang cenderung royal yakni INCO dan AKRA, dengan eksekusi capex yang lebih cepat atau sesuai jadwal, terutama untuk proyek hilirisasi atau infrastruktur energi.

Penyebabnya, lanjut Wafi, emiten masih dihadapi ketidakpastian ekonomi global, khususnya suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve.

Selain itu, reshuffle menteri keuangan dan arah kebijakan fiskalnya turut mendorong manajemen untuk bersikap konservatif sebelum melihat kebijakan baru yang mungkin memengaruhi bisnis mereka.

Baca Juga: Ekspansi dan Investasi Kerek Capex Adaro Minerals (ADMR), Begini Rekomendasi Sahamnya

Ditambah lagi, harga bahan baku, komoditas, serta kurs rupiah terhadap dolar yang masih bergejolak menyulitkan perhitungan internal rate of return (IRR) atau proyeksi tingkat keuntungan proyek baru. 

Menurut Wafi, katalis utama yang akan memancing ekspansi bisnis emiten ialah jika The Fed benar-benar menurunkan suku bunga. Sebab, biaya pendanaan (cost of fund) akan turun, kondisi keuangan melonggar, dan kepercayaan investor meningkat sehingga perusahaan lebih yakin untuk berekspansi.

Apalagi, bila inflasi dan konsumsi domestik kembali menguat di semester II-2025, sektor konsumer dan kesehatan menurut Wafi bisa ikut akselerasi capex.

“Juga, kalau kabinet baru sudah terbentuk dan program-program infrastruktur mulai jalan, emiten bakal lebih berani commit capex,” imbuh Wafi kepada Kontan, Senin (15/9/2025).

Baca Juga: Emiten Grup Djarum, Remala Abadi (DATA) Siapkan Capex Rp 500 Miliar

Dengan sentimen itu, Wafi merekomendasikan investor untuk mengincar saham AKRA dengan target harga Rp 1.500, INCO Rp 4.400, dan ASII Rp 6.500 per saham.

Selanjutnya: Daftar Negara-Negara yang Memiliki Bahasa Paling Banyak di Dunia

Menarik Dibaca: Commuter Line Basoetta Diskon Rp 17.000, Ini Syarat dan Ketentuannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×