kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Serangan terhadap fasilitas migas Arab Saudi membuat harga minyak kembali memanas


Senin, 19 Agustus 2019 / 14:43 WIB
Serangan terhadap fasilitas migas Arab Saudi membuat harga minyak kembali memanas
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali memanas seiring insiden serangan terhadap fasilitas produksi minyak dan gas di Arab Saudi pada akhir pekan lalu.

Mengutip Bloomberg, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) di New York Metal Exchange (Nymex) untuk kontrak pengiriman bulan September 2019 naik 1,18% ke level US$ 55,54 per barel pada Senin (19/8) pukul 14.10 WIB. Kenaikan harga minyak WTI telah terjadi dalam dua hari beruntun.

Baca Juga: Mahathir: Uni Eropa munafik dan menjalankan kolonialisme modern terkait CPO

Sementara itu, harga minyak jenis Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2019 di ICE Futures naik 1,38% ke level US$ 59,45 per barel.

Berdasarkan laporan Reuters, serangan pesawat tanpa awak atau drone terjadi di ladang minyak Arab Saudi pada Sabtu (17/8) waktu setempat. Diduga serangan tersebut dilakukan oleh kelompok Houthi Yaman. Akibatnya, sebuah pabrik gas mengalami kebakaran.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan, insiden yang merusak fasilitas minyak dan gas di Arab Saudi berpotensi membuat suplai terhambat. Hal ini akhirnya memicu kenaikan harga minyak.

“Harga minyak kerap mengalami kenaikan ketika konflik geopolitik yang terjadi di kawasan Timur Tengah terjadi,” ujar dia.

Baca Juga: Perluas tujuan ekspor, Indonesia akan teken perjanjian dengan Mozambik

Sentimen ini setidaknya bisa meredam ancaman resesi ekonomi global yang sempat membuat harga minyak anjlok pada pertengahan pekan lalu. Potensi resesi ekonomi dunia ditandai dengan fenomena inversi yield US Treasury.

Kabar kerusakan fasilitas minyak di Arab Saudi kemungkinan masih akan mempengaruhi pergerakan harga minyak dalam waktu dekat.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×