kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Serangan mereda, harga minyak bisa turun sepekan ini


Senin, 16 April 2018 / 07:32 WIB
Serangan mereda, harga minyak bisa turun sepekan ini
ILUSTRASI. Harga minyak


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi tipis setelah menyentuh level tertinggi sejak 2015 lalu. Senin (16/4) pukul 7.14 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2018 turun 0,36% ke level US$ 67,15 per barel ketimbang penutupan harga pekan lalu pada US$ 67,39 per barel.

Sejalan, harga minyak brent untuk pengiriman Juni 2018 di ICE Futures pun tergelincir setelah menyentuh titik tertinggi akhir pekan lalu. Harga minyak acuan ini berada di US$ 72,19 per barel, turun 0,54% dari penutupan akhir pekan lalu pada US$ 72,58 per barel.

Harga minyak brent pun mencapai level tertinggi sejak Juni 2015 di akhir pekan lalu. Meski koreksi, harga minyak brent masih menguat5,19% jika dibandingkan dengan awal pekan sebelumnya. Sedangkan sepekan, harga minyak WTI masih menguat 5,88%.

"Kekhawatiran terbesar pasar minyak adalah bahwa konflik Suriah bisa meluas dan melibatkan Iran dan Arab Saudi. Ini tidak terjadi dan kekhawatiran ini mereda," kata John Kilduff, partner Again Capital Management kepada Reuters.

Serangan Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Inggris ke pusat program senjata kimia Suriah pada Sabtu lalu sempat menimbulkan kekhawatiran. Ketiga negara mengatakan, serangan ditujukan pada pusat senjata kimia, bukan pada pemerintahan Presiden Bashar al-Assad atau untuk intervensi perang sipil Suriah.

"Fokus pasar akan terarah pada reaksi selanjutnya dari Rusia," kata Naeem Aslam, chief market analyst Think Market.

Di sisi lain, Amrita Sen dari Energy Aspects mengatakan, tensi Timur Tengah dan sanksi AS atas Iran menyebabkan harga minyak menguat terlalu cepat. "Harga kemungkinan akan turun di pekan ini setelah serangan Suriah mereda," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×