kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.376   -93,00   -0,56%
  • IDX 7.767   -100,50   -1,28%
  • KOMPAS100 1.088   -13,98   -1,27%
  • LQ45 784   -16,21   -2,03%
  • ISSI 267   -1,56   -0,58%
  • IDX30 406   -8,34   -2,01%
  • IDXHIDIV20 474   -8,53   -1,77%
  • IDX80 119   -2,14   -1,77%
  • IDXV30 130   -1,94   -1,47%
  • IDXQ30 131   -2,37   -1,77%

Sepinya IPO Tahun Ini Tekan Bisnis Penjaminan Emisi Sekuritas


Senin, 08 September 2025 / 18:18 WIB
Sepinya IPO Tahun Ini Tekan Bisnis Penjaminan Emisi Sekuritas
ILUSTRASI. IHSG Konsisten Di Zona Hijau-Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/9/2025). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/02/09/2025. Minat perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sepanjang tahun ini masih tergolong sepi. ?


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sepanjang tahun ini masih tergolong sepi. 

Sejak Januari hingga awal September ini, hanya ada 22 emiten baru yang melantai di bursa. Angka ini masih jauh dari target Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menargetkan 66 emiten baru sepanjang tahun 2025.

Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Reza Priyambada menilai kondisi tersebut tentu berpengaruh terhadap bisnis penjaminan emisi sekuritas. Menurutnya, keputusan perusahaan untuk IPO tidak semata-mata mengikuti target BEI.

“Perusahaan mau IPO itu kan gak mudah ya. Mereka harus lihat momennya. Bukan hanya hari ini butuh dana lalu ujug-ujug gelar IPO dan langsung dapat dana,” terang Reza kepada Kontan, Senin (8/9/2025).

Baca Juga: Jumlah IPO Masih Seret, Target BEI Terancam Meleset

Ia menjelaskan, perusahaan akan terlebih dahulu menimbang kebutuhan operasional, termasuk apakah ekspansi memerlukan tambahan modal atau bisa ditopang dana internal maupun fasilitas pinjaman. 

“Di luar itu, untuk perusahaan IPO pun perlu melihat momentum di market. Jangan sampai IPO di saat market sedang bearish atau momennya negatif karena tidak akan bisa terjual secara optimal,” imbuhnya.

Dengan demikian, permintaan terhadap jasa penjaminan emisi pun ikut tertekan. Ia menyebut, fasilitas jasa IPO yang disediakan sekuritas pun ikut terdampak hingga akhirnya mengalami penurunan.

“Bayangkan saja, dari 90-an perusahaan sekuritas berebut menawarkan jasa penjaminan emisi, sementara demand-nya turun karena kondisi makroekonomi. Tentu tidak semua sekuritas bisa menikmati bisnis IPO ini,” tutupnya.

Baca Juga: Minat IPO Sepi Disebabkan Kondisi Pasar Modal yang Tak Kondusif

Selanjutnya: BNI Pastikan Program Kopdes Merah Putih Tak Berdampak Negatif ke Rasio NPL Perseroan

Menarik Dibaca: 7 Tanda Wajah Kekurangan Kolagen, Dark Circles hingga Pipi Cekung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×