kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sepi transaksi, ini saham-saham pilihan sektor perikanan


Selasa, 03 November 2020 / 19:36 WIB
Sepi transaksi, ini saham-saham pilihan sektor perikanan


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham emiten perikanan belum terlalu diminati oleh pelaku pasar, hal ini tercermin dari aktivitas jual beli saham yang masih rendah jika dibandingkan dengan saham dari sektor lainnya. Saham perusahaan yang bergerak di bidang budidaya ikan dan pengolahannya yakni PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) masih tertidur di level harga Rp 50 per saham.

Selanjutnya, saham PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) juga stagnan di Rp 50 dan saham PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) sudah diam di tempat dalam sebulan terakhir dengan harga Rp 64.

Harga saham yang baru-baru ini melantai di Bursa Efek Indonesia yakni saham perusahaan bergerak dalam bidang usaha pengolahan distribusi hasil perikanan rajungan dan makanan laut beku PT Morenzo Abadi Perkasa Tbk (ENZO) juga berada di Rp 50.

Sementara itu, saham PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) bergerak menguat 1,18% ke harga Rp 172 pada perdagangan Selasa (3/11). Volume perdagangan IKAN tercatat 6,50 juta saham. Saham perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pendistribusian produk makanan laut PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) hari ini melesat 25% ke harga Rp 290 per saham.

Baca Juga: Indonesia negara maritim, tapi saham emiten perikanan tidak atraktif

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, sebagian besar saham-saham sektor perikanan ini memang kurang menarik jika dilihat dari pergerakan sahamnya. Menurut Reza, prospek sektor ini akan sangat tergantung dari permintaan atas produk-produk olahan masing-masing perusahaan.

“Yang kita lihat seberapa besar demand atas produk tersebut. Dengan asumsi, peningkatan konsumsi atas produk-produk olahan laut dapat meningkat maka emiten-emiten perikanan dapat memperoleh peluangnya,” kata Reza kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11).

Dari jajaran saham-saham tersebut, Reza menilai saham PCAR masih cukup menarik apabila dilihat dari pergerakan sahamnya. Secara fundamental DSFI masih cukup baik.

Baca Juga: Pemerintah AS akhirnya perpanjang fasilitas GSP bagi Indonesia

Jika mengintip laporan keuangan pada tahun 2018, Dharma Samudera Fishing Industries mencatat kenaikan laba bersih sebesar 28% menjadi Rp 8,64 miliar. Sementara pada tahun lalu laba DSFI turun tipis 2,31% menjadi Rp 8,44 miliar. Nah, di tengah pandemik Covid-19 kinerja emiten ini kembali turun.

Pada paruh pertama tahun ini, Dharma Samudera Fishing memperoleh pendapatan Rp 163,37 miliar atau menyusut dari Rp 303,44 miliar pada periode yang sama 2019. DSFI menanggung rugi Rp 8,07 miliar, padahal pada semester pertama tahun lalu masih mencatat untung hingga Rp 7,29 miliar.

Reza menambahkan perkembangan terkait dengan konsumsi masyarakat, kondisi ekspor perikanan di dalam negeri maupun kebijakan ekspor ke luar negeri akan menjadi katalis untuk saham-saham sektor perikanan. Untuk saat ini, sambungnya, investor bisa trading jangka pandek PCAR dan DSFI.

Baca Juga: KKP nilai peluang usaha olahan perikanan masih terbuka luas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×