Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi
Kendati ditutup melemah 0.17% ke level 5.491,34 di akhir pekan (10/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan menguat 0,64%. Hal tersebut menurut Analis Universal Broker Indonesia Alwy Assegaf, karena pergerakan IHSG selama sepekan ini cenderung dipengaruhi oleh faktor eksternal. Yaitu: di mana Amerika Serikat merilis data tenaga kerjanya yang hanya tumbuh 126.000. Jumlah tersebut di bawah konsesus perkiraan yang sebesar 240.000. "Hal itu pula yang membuat IHSG naik di awal pekan," terangnya.
Mengenai IHSG pekan depan, Fadli, Analis Net Sekuritas mengatakan untuk di dalam negeri, fokus investor tengah tertuju pada pengumuman BI rate dan juga data neraca pedagangan dalam negeri. Adapun konsesus memprediksi BI rate masih akan stagnan di level 7,5%. Fadli memperkirakan IHSG akan turun di kisaran 5.435-5.545 pada pekan depan. Adapun Alwy masih optimistis terhadap laju indeks jika di pekan depan IHSG masih akan menguat di 5.436-5.550.
Berikut perkembangan IHSG selama sepekan:
Senin (6/4), setelah ditutup melemah pada pekan lalu, hari ini IHSG dibuka sumringah. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.05 WIB IHSG melejit 0,44% bertengger le level 5.481,89.
IHSG ditutup menguat. Data RTI menunjukkan indeks naik 0,43% atau 23,632 poin ke level 5.480,031. Tercatat 156 saham bergerak naik, 129 saham bergerak turun, dan 97 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 4,59 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,6 triliun.
Penguatan IHSG ini ditopang dengan menghijaunya seluruh indeks sektoral. Sepuluh indeks sektoral menguat, dipimpin oleh sektor industri lain-lain naik 1,52%. Selanjutnya diikuti basic industry naik 0,80%, manufacture naik 0,66%, dan mining naik 0,66%.
Selasa (7/4), IHSG menguat tajam pada pembukaan perdagangan. Data RTI menunjukkan indeks melompat ke 0,58% atau 31,562 poin ke level 5.513,01 pada pukul 09.20 WIB. Tercatat 135 saham bergerak naik, 29 saham bergerak turun, dan 80 saham stagnan. Di awal perdagangan hari ini tercatat 782 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 574 miliar.
HSG sumringah menutup perdagangan sore ini dengan rekor baru. Indeks ditutup dengan penguatan 43,26 poin atau 0,79% menjadi 5.523,29, yang sekaligus menjadi all time high. Sebanyak 176 efek saham menguat, berbanding dengan 115 yang melemah. Adapun 95 lainnya tak bergerak. Transaksi hari ini melibatkan 6,99 miliar saham dengan nilai Rp 6,79 triliun.
Rabu (8/4), IHSG terjun pada pembukaan perdagangan. Data RTI menunjukkan indeks terkoreksi tajam 0,64% atau 35,088 poin ke level 5.488,15 pada pukul 09.18 WIB. Tercatat 104 saham bergerak turun, 91 saham bergerak naik, dan 61 saham stagnan. Di awal perdagangan ini melibatkan 677 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 720 miliar.
Aksi profit taking (ambil untung) mewarnai perdagangan saham di sesi I. IHSG terkoreksi 0,46% atau 25,440 poin ke level 5.497,85. Pada penutupan IHSG tergelincir. IHSG melemah 0,66% (36,7 poin) menjadi 5.486,58. Tergelincirnya IHSG terjadi didorong oleh memerahnya sembilan sektor industri. Sampai pukul 16.13 WIB, hanya ada satu sektor industri yang menghijau yaitu pertanian dengan penguatan sebesar 0,54%.
Kamis (9/4), IHSG bergerak fluktuasi pada pembukaan perdagangan. Data RTI menunjukkan indeks turun 0,01% atau 0,768 poin ke level 5.485 pada pukul 09.14 WIB. Tercatat ada 97 saham bergerak naik, 68 saham bergerak turun, dan 72 saham stagnan. Di awal perdagangan ini melibatkan 33 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 278 miliar.
Setelah berada di zona merah di sesi I, IHSG melejit tinggi di akhir perdagangan saham hari ini. IHSG bertengger di level 5.500,9, naik 14,3 poin atau 0,26% dari level pembukaan. Sebanyak 152 saham menghijau, 128 saham memerah, dan 101 saham tidak berubah. Tercatat terjadi frekuensi perdagangan saham sebanyak 212.459 kali, dengan volume 7,19 miliar lot, dan nilai Rp 4,82 triliun.
Jumat (6/4), IHSG menguat di awal perdagangan, secara tiba-tiba indeks menukik dan memasuki zona merah. Sampai pukul 09.08 WIB, IHSG masih berada di zona merah dengan penurunan sebesar 0,1%. IHSG turun sekitar 4,8 poin hingga menjadi 5.496,6. Tercatat sebanyak 82 saham menghijau, 67 saham memerah, dan 79 saham tidak bergerak.
IHSG mengakhiri hari terakhir pekan ini dengan penurunan. Indeks merosot 0,17% atau 9,56 poin ke level 5.491,34. Sebanyak 163 saham menyeret indeks turun, melampaui 112 saham yang menguat. Adapun 105 saham lain tak bergerak.
Emas
Di akhir pekan ini, kilau emas meredup karena optimisme pelaku pasar akan kenaikan suku bunga AS tahun ini. Menurut Bloomberg, Jumat (10/4) pukul 13.50 WIB, harga emas bergerak di kisaran US$ 1.195 per ons troi. Harga mendekati level support US$ 1.192 per ons troi.
Ariston Tjendra, Head of Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, penembusan harga emas ke bawah kisaran support akan membuka potensi pelemahan ke kisaran US$ 1.188-US$ 1.181 per ons troi. Harga emas kembali melemah lantaran rebound-nya dollar AS. Indeks dollar rebound karena pelaku pasar menduga buruknya data ekonomi AS belakangan ini hanya bersifat sementara.
Padahal harga emas global pekan ini masih dibuka (6/4) naik 1% menjadi US$ 1.218,92/ons troi. Jika dibandingkan dengan harga emas Jumat (10/4) tentu saja terjadi penurunan cukup besar. Dampaknya, harga emas Antam juga mengalami penurunan cukup besar. Dibuka pada Senin (6/4) di Rp 554.000 kemudian ditutup di akhir pekan di Rp 548.000.
Berikut perkembangan harga emas Antam pekan ini:
Senin (6/4), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 554.000. Angka ini naik Rp 4.000 dibandingkan dengan posisi harga Kamis (2/4).
Selasa (7/4), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 552.000. Angka ini turun Rp 2.000 dibandingkan dengan posisi sehari sebelumnya.
Rabu (8/4), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 551.000. Angka ini turun Rp 1.000 dibandingkan dengan posisi posisi sehari sebelumnya.
Kamis (9/4), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 550.000. Angka ini turun Rp 1.000 dibandingkan dengan posisi posisi sehari sebelumnya.
Jumat (10/4), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 548.000. Angka ini turun Rp 2.000 dibandingkan dengan posisi posisi sehari sebelumnya.
Rupiah
Rupiah pekan ini bergerak amat fluktuatif. Dibuka Senin (6/4) pada Rp 12.960 di pasar spot, kemudian luruh ke level Rp 13.000 lagi pada Rabu (8/4). Namun, rupiah terus menguat hingga ditutup di level Rp12.927 per dolar AS. Kendati sejatinya si rupiah mengalami pelemahan 0,17% dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
Berikut pergerakan rupiah selama sepekan ini:
Senin (6/4), kurs tengah BI mencatat rupiah menguat 0,40% menjadi Rp 12.942 per dollar AS. Sementara itu, di pasar spot pasangan USD/IDR turun 0,46% menjadi Rp 12.960.
Selasa (7/4), nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) kembali melemah. Merujuk kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah terkoreksi ke Rp 12.982 per dollar AS atau 0,31% dari sebelumnya Rp 12.942 per dollar AS. Merujuk data Bloomberg, di pasar spot rupiah juga tak kuasa di hadapan dollar AS. Rupiah melemah Rp 12.981 per dollar AS atau 0,16% dari sebelumnya Rp 12.960 per dollar AS.
Rabu (8/4), rupiah kembali terkoreksi terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Mengacu kurs referensi JISDOR, rupiah melemah ke Rp 13.002 atau 0,15% dari sebelumnya Rp 19.982 per dollar AS. Sementara itu, mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah berada di level Rp 13.001 per dollar AS atau melemah 0,11% dari sebelumnya Rp 12.987 per dollar AS.
Kamis (9/4), rupiah menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Mengacu pada kurs referensi JISDOR, mata uang Garuda menguat 0,22% ke Rp 12.973 per dollar AS dari sebelumnya Rp 13.002 per dollar AS. Mengacu data Bloomberg, rupiah justru terkoreksi 0,05% ke Rp 12.963 per dollar AS dari sebelumnya Rp 12.957 per dollar AS.
Lana Soelistianingsih, ekonom Samuel Sekuritas bilang, penurunan ini karena pembayaran utang luar negeri pemerintah dan intervensi BI di pasar valas pada bulan Maret. Sepanjang bulan tersebut tekanan dollar terhadap rupiah sangat besar hingga mencapai Rp 13.245 per dollar AS.
Jumat (10/4), kurs rupiah kembali menguat. Menurut kurs referensi JISDOR, pagi hari ini rupiah berada pada level Rp 12.910 per dollar AS atau menguat dari Rp 12.973 sehari sebelumnya. Namun, rupiah ditutup melemah 0,17% ke Rp12.927 per dolar AS di Bloomberg Dollar Index. Pergerakan rupiah berfluktuasi antara Rp12.890—Rp12.942 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News