kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.249   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.070   4,24   0,06%
  • KOMPAS100 1.057   1,04   0,10%
  • LQ45 829   -1,69   -0,20%
  • ISSI 215   0,70   0,33%
  • IDX30 423   -0,88   -0,21%
  • IDXHIDIV20 513   0,07   0,01%
  • IDX80 120   -0,02   -0,02%
  • IDXV30 125   0,88   0,71%
  • IDXQ30 142   0,02   0,02%

Sepekan, IHSG dipengaruhi faktor eksternal


Jumat, 10 April 2015 / 18:49 WIB
Sepekan, IHSG dipengaruhi faktor eksternal
ILUSTRASI. Film Sister Death dan beberapa judul film yang masuk jajaran top film Netflix hari ini (30/10).


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di akhir pekan. Pada perdagangan Jumat (10/4), IHSG ditutup melemah 0,17% ke level 5.491,34. Meski begitu, selama sepekan IHSG menguat 0,64%.

Analis Universal Broker Indonesia Alwy Assegaf menilai, pergerakan IHSG selama sepakan ini cenderung dipengaruhi oleh faktor eksternal. Itu terlihat di awal pekan, di mana Amerika Serikat merilis data tenaga kerjanya yang hanya tumbuh 126.000. Jumlah tersebut di bawah konsesus perkiraan yang sebesar 240.000. "Hal itu pula yang membuat IHSG naik di awal pekan," terangnya.

Data tersebut juga membawa laju indeks saham semakin positif. Pasalnya, hal itu membuat pasar berekspetasi jika The Fed tak akan menaikkan suku bunga di bulan Juni 2015 mendatang.

Kemudian, indeks saham juga mencetak rekor barunya di pekan ini yakni 5.523,29 pada Selasa (7/4). Hal tersebut terjadi lantaran, masih berlanjutnya efek data ketenaga kerjaan AS, dana asing yang masuk dan blusukan Presiden Joko Widodo ke Bursa Efek Indonesia.

Meski begitu, dalam dua hari terakhir investor asing mencatatkan aksi jual alias net sell. Hari ini (10/4), asing tercatat net sell Rp 74,88 miliar. Meski net sell, tapi nilainya lebih kecil dibandingkan dari hari sebelumnya. "Karena asing masih net sell, hal tersebut menunjukkan adanya wait and see dari para investor," tambah Alwy.

Pasalnya, di pekan depan dari dalam maupun luar negeri ada beberapa data yang dirilis sehingga dapat dijadikan sentimen.

Fadli, Analis Net Sekuritas mengatakan untuk di dalam negeri, fokus investor tengah tertuju pada pengumuman BI rate dan juga data neraca pedagangan dalam negeri. Adapun konsesus memprediksi BI rate masih akan stagnan di level 7,5%.

Sementara Alwy mengatakan, dari luar, ada data GDP China yang akan diperkirakan melambat. Serta, laporan keuangan emiten di Amerika Serikat yang di perkirakan rata-rata laba perusahaan akan turun lantaran ekspor terganggu akibat penguatan dollar AS.

Dengan demikian, Fadli memperkirakan IHSG akan turun di kisaran 5.435-5.545 pada pekan depan. Sementara, Alwy masih optimistis terhadap laju indeks jika di pekan depan IHSG masih akan menguat di 5.436-5.550.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×