Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) pada Kamis (1/8) sempat anjlok hingga ke level US$ 63.000. Namun, BTC diperkirakan akan rebound atau kembali menguat. Hal ini tercermin dari data CoinmarketCap, yang mencatatkan bahwa harga BTC naik 0,64% ke level US$ 64.779 pada Jumat (2/8).
Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan, meski pada perdagangan awal Agustus diawali dengan penurunan, potensi ke depan masih besar untuk Bitcoin rebound atau naik. Menurut dia, di bulan Agustus ini, peristiwa FUD seperti Mt. Gox, pemerintah Jerman, atau penjualan BTC yang disita oleh pemerintah AS sudah berlalu.
“Selain itu, sentimen publik mungkin akan berbalik ke arah positif yang menjadi lebih bullish sampai akhir tahun mendatang,” kata Fyqieh kepada Kontan.co.id, Jumat (2/8).
Baca Juga: Harga Fluktuatif di Bulan Juli, Simak Faktor Penggerak Kripto di Agustus 2024
Di samping itu, Fyqieh menuturkan bahwa sentimen makroekonomi juga diperkirakan akan membaik melihat komentar Ketua Federal Reserve, Jerome Powell pada konferensi pers FOMC, Rabu (31/7), yang mengatakan bahwa para pejabat sedang mempertimbangkan potensi penurunan suku bunga pada bulan September 2024.
Namun, Powell juga mencatat bahwa mereka akan mengevaluasi inflasi dan data ekonomi mendatang sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
Fyqieh mengatakan bahwa pasar keuangan, khususnya sektor kripto, juga telah menanti-nantikan pembaruan FOMC dan komentar ketua Fed. Meskipun penangguhan suku bunga telah diantisipasi, komentar Powell tentang potensi penurunan suku bunga pada bulan September memberikan wawasan baru.
Menurut dia, apabila harga Bitcoin bisa mencapai di atas US$ 70.000 atau sekitar Rp 1,13 miliar, namun BTC tetap memerlukan bantuan makro yang lebih lanjut dalam bentuk putaran inflasi yang lebih rendah dan proyeksi pemangkasan suku bunga Fed, guna memicu kenaikan harga.
Baca Juga: Harga Bitcoin Turun Tajam Setelah Pengumuman Suku Bunga The Fed, Saatnya Masuk? \
“Untuk itu, Investor dan trader akan memantau dengan saksama data ekonomi mendatang, karena data tersebut akan memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan Federal Reserve,” kata dia.
Fyqieh menilai, potensi pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan September 2024, dapat berdampak signifikan terhadap biaya pinjaman, strategi investasi, dan momentum ekonomi secara keseluruhan.
Dengan demikian, dapat meningkatkan harga Bitcoin hingga kembali ke level US$ 70.000. Fyqieh memproyeksi, harga BTC pada akhir tahun akan mencapai di level US$ 80.000 - US$ 95.000, jika pemangkasan suku bunga The Fed sesuai ekspektasi saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News