kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.356   81,00   0,52%
  • IDX 7.842   29,73   0,38%
  • KOMPAS100 1.191   7,03   0,59%
  • LQ45 965   5,28   0,55%
  • ISSI 228   1,00   0,44%
  • IDX30 493   3,77   0,77%
  • IDXHIDIV20 592   2,17   0,37%
  • IDX80 135   0,92   0,68%
  • IDXV30 139   0,04   0,03%
  • IDXQ30 164   0,88   0,54%

Harga Bitcoin Turun Tajam Setelah Pengumuman Suku Bunga The Fed, Saatnya Masuk?


Jumat, 02 Agustus 2024 / 22:42 WIB
Harga Bitcoin Turun Tajam Setelah Pengumuman Suku Bunga The Fed, Saatnya Masuk?
ILUSTRASI. Empat tahun sekali, dunia kripto dihebohkan dengan halving Bitcoin. Setelah halving, seperti di bulan Mei 2020, terjadi peningkatan besar-besaran pada transaksi BTC, yang didorong oleh bertumbuhnya adopsi dan keterlibatan komunitas. Tren ini membawa manfaat bagi keseluruhan lanskap kripto.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bitcoin (BTC) mengalami penurunan tajam setelah pengumuman tingkat suku bunga Amerika Serikat. Pada Senin, 29 Juli 2024, harga Bitcoin berada di sekitar US$ 70,000. 

Namun, pada Jumat, 2 Agustus 2024, harga Bitcoin turun di bawah US$ 64,470, mencatatkan penurunan sekitar 7,95%. Penurunan ini menyebabkan likuidasi pasar Bitcoin senilai US$ 38,83 juta pada 31 Juli 2024.

Tidak hanya Bitcoin, altcoin seperti Ethereum juga terdampak. Ethereum kini diperdagangkan di angka US$ 3,149.40, turun sekitar 7,2% dalam periode yang sama.

Baca Juga: Bitcoin Diprediksi Akan Bullish Sepanjang Agustus 2024

Koreksi ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk dampak dari Mt. Gox yang masih dalam proses pembayaran kepada kreditor, arus keluar ETF BTC pada 31 Juli 2024, dan hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

FOMC mengumumkan bahwa suku bunga berada di 5,5% dan memberikan sinyal kemungkinan penurunan suku bunga pada September. Kebijakan FOMC mempengaruhi harga aset kripto, baik secara langsung maupun tidak langsung, karena aset kripto sering bergerak berlawanan dengan USD.

CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyatakan bahwa penurunan harga Bitcoin ini mungkin merupakan bagian dari koreksi pasar yang lebih luas. 

"Dalam jangka pendek, volatilitas seperti ini dapat menjadi hal yang umum, terutama setelah kenaikan harga yang tajam. Namun, penting untuk melihat koreksi ini sebagai peluang untuk kembali mengatur strategi investasi," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (2/8).

Baca Juga: Harga Fluktuatif di Bulan Juli, Simak Faktor Penggerak Kripto di Agustus 2024

Oscar juga menambahkan, "Meskipun saat ini harga Bitcoin mengalami tekanan, posisi harga masih menunjukkan potensi bullish jangka panjang. Investor harus melihat ini sebagai kesempatan untuk mengevaluasi posisi mereka."

Lebih lanjut, Oscar menjelaskan bahwa jika Bitcoin dapat kembali mempertahankan level harga di atas US$ 70,000 dan menembus resistensi yang lebih tinggi, maka akan ada potensi kenaikan harga yang signifikan. Pasar kripto tetap dinamis dan investor harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan cepat. 

Selanjutnya: Dollar Hits Four-Month Low As Weak Jobs Data Boosts Rate Cut Bets

Menarik Dibaca: Startup Perawatan Gigi KLAR Catat Lonjakan Pendapatan Hingga 10 Kali Lipat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×