Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
Namun, Nico enggan berkomentar banyak soal rencana IPO PT Perintis Triniti Properti Tbk. “Yang paling penting investor harus cermat memilih sektor ini karena tidak semua punya produk yang baik, lalu lihat fundamentalnya,” ujar Nico.
Kontan mencatat, sepanjang tahun 2019 terdapat delapan emiten bergerak di sektor property. Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak yang mengisi lantai bursa. Delapan emiten tersebut adalah PT Pollux Investasi International Tbk (POLI), PT Capri Nusa Satu property Tbk (CPRI), PT Bliss Properti Indonesia (POSA), PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG), PT DMS Propertindo Tbk (KOTA), PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA), PT Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI), dan PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL).
Baca Juga: Tunggu Aturan rampung, Investree bakal akuisisi P2P lending berbasis Vietnam
“Kalau kita lihat daya beli property dalam tahap penurunan, hal ini membuat cash flow terhambat, sedangkan di bidang property ini kan butuh dana untuk mulai bangun dan untuk memasarkan juga,” komentar Nico soal maraknya emiten property yang melantai.
Apabila dilihat kembali, saham gocap juga banyak berasal dari emiten di sektor properti. Nico mengatakan untuk terhindar dari saham gocap, investor mesti kembali melihat profil perusahaan, laporan keuangannya serta produk perusahaan.
Ke depan, Nico masih merekomendasikan untuk memilih saham yang bergerak di sektor kesehatan, perbankan dan infrastruktur. Sedangkan Wawan merekomendasikan sektor keuangan, infrastruktur dan barang konsumer.
Baca Juga: Putra Mandiri Jembar tetapkan harga IPO Rp 125 per saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News