Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, terdapat 51 perusahaan yang telah melaksanakan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sepanjang tahun ini hingga 13 Desember 2019. Nilai emisinya mencapai lebih dari Rp 13 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan, dari 51 emiten yang sudah IPO sepanjang 2019, ada sebelas emiten yang tergolong skala kecil dan menengah.
Baca Juga: Lepas 160 Juta Saham, Pengendali Urban Jakarta (URBN) Raup Rp 277,3 Miliar
Nilai emisinya mencapai Rp 631 miliar. Jumlah ini naik dari realisasi tahun lalu yang hanya sebanyak enam emiten skala kecil dan menengah dengan nilai emisi Rp 239 miliar.
Menurut Hoesen, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah emiten baru memang terbilang cukup besar. Ia berharap, jumlah emiten yang IPO hingga akhir 2019 bisa melampaui realisasi tahun lalu yang sebanyak 57 perusahaan.
"Masih ada 40 emiten di pipeline proses IPO sampai akhir tahun ini dengan perkiraan penawaran hampir Rp 15 triliun," kata dia di acara Hari Ulang Tahun ke-31 Asosiasi Emiten Indonesia di Jakarta, Selasa (17/12).
Baca Juga: Bila investasikan US$ 5.000 saat Microsoft IPO, ini jumlah kekayaan Anda saat ini
Sementara itu, Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, masih ada 33 perusahaan dalam pipeline IPO dengan rata-rata nilai emisi Rp 250 miliar.
"Kemungkinan ada tiga sampai empat perusahaan yang akan tercatat di sisa 2019 ini. Jadi, punya tabungan untuk kami proses pada tahun 2020," ucap dia.
Baca Juga: Akan IPO, Galva Technologies tawarkan harga Rp 225 per saham
Menurut Nyoman, perbedaan antara data OJK dan BEI dalam hal pipeline IPO disebabkan penyampaiannya yang bisa paralel ke kedua lembaga tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News