Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Yudho Winarto
BOGOR. Emiten properti, PT Sentul City Tbk (BKSL) berencana mencari sumber dana eksternal untuk menopang ekspansi tahun depan. Widi Widananto, Direktur Keuangan BKSL menyatakan, perusahaan akan mencari pinjaman yang besarnya 20% dari anggaran belanja modal 2015 yang senilai Rp 700 miliar.
Artinya, BKSL setidaknya membidik fasilitas utang senilai Rp 140 miliar untuk menutupi kebutuhan capital expenditure (capex) tahun depan. "Ruang untuk mendapatkan pinjaman baru masih terbuka karena rasio bunga utang bank terhadap aset kami masih sekitar 20%," terang Widi dalam paparan publik di Sentul City, Bogor, Selasa (9/12).
BKSL akan menggunakan capex tahun depan untuk menggelar beberapa rencana ekspansi. Induk usaha PT Bukit Jonggol Asri itu berencana meluncurkan 14 produk baru dengan total sebanyak 2.313 unit senilai Rp 1,94 triliun.
Rinciannya, BKSL akan meluncurkan produk rumah tapak dan ruko sebanyak 1.202 unit. Dari produk ini, BKSL berharap bisa meraih penjualan sebanyak Rp 1,54 triliun. Sementara untuk hunian vertikal alias high rise, BKSL akan meluncurkan 1.111 unit senilai Rp 406 miliar.
BKSL juga hendak melebarkan ekspansi keluar Jabodetabek dengan mengembangkan hotel di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Untuk proyek hotel dengan 300 kamar ini BKSL telah mengucurkan investasi Rp 250 miliar. Andrian Budi Utama, Wakil Direktur Utama BKSL mengklaim, perusahaan sudah mendapatkan banyak penawaran dari investor strategis untuk mengembangkan hotel di Lombok.
"Tapi, penggarapan proyek di Lombok ini akan sangat tergantung dari kondisi pasar," ungkap Andrian. Hingga kuartal IIII-2014, capex BKSL baru terserap sekitar Rp 400 miliar dari anggaran awal di tahun ini yang sebesar Rp 600 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News