kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BKSL mengerek harga jual properti 15%


Rabu, 03 Desember 2014 / 09:03 WIB
BKSL mengerek harga jual properti 15%
ILUSTRASI. Film The Flash sedang tayang di bioskop.


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Emiten saham sektor properti kompak mengerek harga jual pada tahun depan. Menyusul PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), kini PT Sentul City Tbk (BKSL) juga berancang-ancang mendongkrak harga jual tahun depan. 

Wakil Presiden Direktur BKSL Andrian Budi Utama mengatakan, perusahaan ini akan mengerek harga jual properti sebesar 15% mulai tahun depan. "Selain karena kenaikan harga  bahan bakar minyak (BBM), juga ada kenaikan inflasi dan upah pekerja," ujarnya, Senin (1/12). 

Meskipun harga naik, Andrian optimistis, permintaan properti masih akan tumbuh. Ini mengingat kebutuhan properti,  terutama rumah tinggal masih besar. 

Dari sisi industri, sektor properti masih positif. Adrian memandang, kebijakan pembangunan infrastruktur yang dicanangkan pemerintah akan berefek positif pada sektor properti. "Pembangunan infrastruktur berkelanjutan termasuk jalan, jembatan, dan berbagai infrastruktur lain bisa mempermudah akses ke lokasi BKSL," paparnya. 

Tahun depan, BKSL berencana meluncurkan sembilan-sepuluh proyek baru. Perusahaan ini sudah menyiapkan anggaran belanja atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 750 miliar untuk membiayai sejumlah proyek anyar itu. Jumlah belanja modal tersebut naik 25% dibanding capex 2014 senilai Rp 600 miliar. 

Perusahaan akan mengawali tahun 2015 dengan merealisasikan pengembangan superblok di Sentul City yang sempat tertunda. Selanjutnya,  BKSL berencana mengembangkan Central Bussines District (CBD) dan meluncurkan tahap tiga proyek Green Mountain di Sentul. 

BKSL juga mencoba ekspansi ke luar Jabodetabek. Salah satunya, mengembangkan hotel di Lombok. Untuk proyek hotel dengan 300 kamar ini, perusahaan menginvestasikan Rp 250 miliar.

Dengan sejumlah rencana proyek itu, BKSL optimistis, tahun depan bisa meraup marketing sales Rp 2,2 triliun. Angka itu lebih tinggi 20% dibandingkan target tahun ini Rp 1,8 triliun. Hingga November 2014, perusahaan sudah meraih marketing sales sekitar Rp 1,65 triliun.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×