kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sentimen positif perang dagang menyulut kenaikan harga minyak dunia


Selasa, 12 Februari 2019 / 20:46 WIB
Sentimen positif perang dagang menyulut kenaikan harga minyak dunia


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren harga minyak dunia kembali menguat di perdagangan hari ini. Pemangkasan minyak oleh OPEC dan negosiasi perang dagang jadi sentimen positif bagi pergerakan harga minyak saat ini.

Mengutip Bloomberg, pukul 20.00 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2019 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 53,44 per barel. Angka ini naik 1,96% dari harga kemarin US$ 52,41 per barel. Sementara dalam sepekan, harga minyak WTI malah turun 0,41%.

Analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra mengatakan, penguatan harga minyak saat ini disebabkan dua faktor. Pertama, pemangkasan produksi OPEC yang berpotensi menurunkan suplai global.

Putu menambahkan Menteri Energi Uni Emirate Arab menyatakan bahwa tingkat suplai dan permintaan akan menjadi berimbang pada kuartal I-2019. Sebelumnya, negara-negara OPEC akan memangkas produksi minyak sebesar 1,2 juta barel per hari. "Hal ini menjadi sentimen yang positif bagi harga minyak mentah," ungkap Putu kepada Kontan.co.id, Selasa (12/2).

Kedua adalah negosiasi Amerika Serikat dan China yang masih terus berlanjut. Sebelumnya, dikabarkan bahwa pihak Penasehat Gedung Putih, Kevin Hasset menuturkan bahwa Presiden Trump masih akan melakukan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping.

Putu menilai jika kesepakatan tercapai dan perang dagang berakhir maka hal ini akan menjadi sentimen positif bagi harga minyak WTI.

Sebaliknya, belum adanya kepastian kesepakatan dan jika gagal sepakat pun maka risiko pelambatan ekonomi global akan meningkat. "Permintaan minyak mentah akan turun," tambahnya.

Untuk besok, Putu memperkirakan harga minyak WTI akan bergerak di rentang US$ 50,50 sampai US$ 54,40 per barel. Sementara sepekan, harga minyak WTI bergerak di rentang US$ 48,40 sampai US$ 57,00 per barel.

Putu menilai untuk sepekan ke depan, pasar menunggu perkembangan baru negosiasi perang dagang AS-China dan perkembangan tersebut ke arah ketidaksepakatan.

Secara teknikal, Putu melihat bahwa harga minyak berada di bawah garis MA 50,100 dan 200. Indikator MACD bergerak turun di level 0,49, stochastic naik di level 33, dan RSI naik di level 42. Masih ada potensi penguatan namun terbatas karena isu perang dagang. Besok, Putu merekomendasikan buy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×