kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentimen pemilu AS angkat harga gas alam


Selasa, 08 November 2016 / 07:25 WIB
Sentimen pemilu AS angkat harga gas alam


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga gas alam kembali menghangat setelah terjun 11% dalam sepekan. Optimisme kenaikan permintaan serta sentimen pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) menjadi faktor pendorong harga.

Mengutip Bloomberg, Senin (7/11) pukul 16.00, harga gas alam kontrak pengiriman Desember 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 2,71% dibanding sehari sebelumnya menjadi US$ 2,840 per mmbtu. Gas alam rebound di awal pekan setelah anjlok 11% sepanjang pekan lalu.

Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, harga gas alam tertekan karena negara empat musim, seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China, belum memasuki musim dingin.

Permintaan gas alam sebagai sumber energi pemanas pun belum naik signifikan. Apalagi pasokan justru naik. Energy Information Administration (EIA) pekan lalu merilis stok gas alam AS mingguan meningkat 54 miliar kaki kubik.

Meski demikian, kejatuhan harga pekan lalu tidak berlanjut di pekan ini. Ibrahim melihat, kebutuhan gas alam masih cukup tinggi. Perbaikan data ekonomi, baik di AS maupun China, membawa optimisme permintaan gas alam usai musim dingin akan naik.

"Membaiknya data ekonomi AS turut mengangkat harga gas alam meski masih oversupply," papar Ibrahim.

Selain itu, gas alam ikut terangkat isu pemilihan presiden AS. Calon Presiden Hillary Clinton merupakan sosok yang lebih disukai pasar. Apabila Clinton menang, ada harapan ia akan melanjutkan program terdahulu dari Presiden Barrack Obama.

Salah satunya mengurangi penggunaan batubara lantaran menyebabkan pencemaran udara. Gas alam menjadi salah satu bahan bakar energi yang menggantikan batubara.

Kendati demikian, belum ada jaminan jika program melawan pemanasan global dengan mengurangi penggunaan batubara akan berjalan baik. Untuk itu, Ibrahim menduga kenaikan harga batubara terbatas hingga level US$ 3 per mmbtu akhir tahun ini.

Secara teknikal, bollinger band 20% di atas bollinger tengah, menunjukkan tren menguat. Stochastic 60% negatif tetapi MACD 60% positif. Sementara RSI wait and see.

Hari ini, Ibrahim meramal harga gas alam menguat di kisaran US$ 2,829–US$ 2,845. Dalam sepekan, harga akan bergerak di kisaran US$ 2,80–US$ 2,88 per mmbtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×