Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diprediksi masih akan menguat terhadap dolar AS di perdagangan Kamis (16/9), karena pengaruh positif surplusnya neraca perdagangan Indonesia di bulan Agustus 2021.
Ekonom Bank Mandiri, Reny Eka Putri menilai pergerakan rupiah masih akan dipengaruhi oleh positifnya data neraca perdagangan, dan capital inflow di tengah kekhawatiran pemulihan ekonomi global yang masih tinggi.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, bahwa nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 21,42 miliar di bulan Agustus 2021. Sementara, angka impor Indonesia mencapai US$ 16,68 miliar di bulan Agustus.
Dengan begitu, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan mencapai US$ 4,74 miliar. Angka surplus ini lebih tinggi dari surplus US$ 2,59 miliar di bulan Juli. Angka tersebut juga merupakan angka surplus tertingginya sepanjang masa.
Baca Juga: Rupiah Jisdor menguat tipis ke Rp 14.252 per dolar AS pada Rabu (15/9)
Rilis data tersebut juga dinilai Reny mengerek naik rupiah di perdagangan Rabu (15/9). Rupiah, di hari Rabu ditutup di angka Rp 14.242 per dolar AS, atau menguat sebanyak 0,04% dibanding hari sebelumnya di angka Rp 14.247 per dolar AS.
“Rupiah berhasil melanjutkan penguatan didorong oleh rilis data surplus neraca perdagangan Agustus yang melesat sebesar US$ 4,74 miliar dan rilis data inflasi AS yang lebih melambat dari level sebelumnya,” jelas Reny kepada Kontan, Rabu (15/9).
Reny perkirakan rupiah Kamis (16/9) bergerak di kisaran Rp 14.205 per dolar AS – Rp 14.268 per dolar AS.
Selanjutnya: Rupiah spot berhasil ditutup menguat ke Rp 14.243 per dolar AS pada hari ini (15/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News