kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sentimen krisis Eropa picu rupiah keok 1,1% sore ini


Senin, 16 Januari 2012 / 16:43 WIB
Sentimen krisis Eropa picu rupiah keok 1,1% sore ini
ILUSTRASI. Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/1/2021). Saham-saham yang banyak diobral asing saat IHSG kembali turun, Selasa (2/2).


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sentimen krisis utang Eropa masih menjadi faktor utama penggerus otot rupiah. Hingga sore ini, mata uang Garuda keok 1,1% ke level Rp 9.185 per dollar AS pada pukul 15.15 di Jakarta. Pada perdagangan pagi, rupiah bahkan sempat menyentuh Rp 9.218 per dollar AS.

Rupiah lunglai karena investor cemas krisis Eropa akan memperlambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Akibatnya, mayoritas mata uang Asia lunglai terhadap dollar AS. Ini tercermin dari indeks JPMorgan Asia Dollar yang tumbang untuk hari kedua.

Kecemasan terhadap krisis mencuat setelah Standard & Poor's memangkas peringkat utang Prancis dan beberapa negara Eropa lainnya, pada akhir pekan lalu.

"Risk aversion (keengganan mengambil risiko) meningkat di pasar pasca downgrade terjadi. Isu global masih menjadi faktor yang menekan market secara keseluruhan," ujar Saktiandi Supaat, Kepala riset valas di Malayan Banking Bhd., di Singapore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×