Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah diperkirakan bergerak melemah pada Jumat (24/6). Sentimen eksternal masih akan mempengaruhi pergerakan rupiah.
Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis (23/6), di pasar spot, rupiah menguat 0,15% ke Rp 14.840 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara, di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat 0,16% ke level Rp 14.835 per dolar AS.
Analis DC Futures Lukman Leong mengatakan, rupiah masih akan kehilangan arah mengikuti sentimen pasar yang on and off.
"Rupiah masih akan didominasi sentimen risk dan diperkirakan kecenderungannya melemah besok," ucap Lukman kepada Kontan.co.id, Kamis (23/6).
Baca Juga: Bank Indonesia Menahan Suku Bunga Acuan di 3,5%, Meski The Fed Agresif
Menurut Lukman, sentimen positif berasal dari dolar AS yang lebih cenderung berkonsolidasi dan melemah dengan absennya data ekonomi penting di minggu ini.
Sementara, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut, pergerakan rupiah dalam jangka pendek akan cenderung dipengaruhi perkembangan sentimen di pasar keuangan global.
"Saat ini pelaku pasar memperkirakan bahwa ekonomi AS berpotensi mengalami resesi sejalan dengan pengetatan kebijakan moneter yang agresif," ucap Josua.
Josua mengatakan, sentimen dari The Fed yang hawkish berpotensi mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang global termasuk rupiah.
Lukman memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat (24/6) akan bergerak dalam rentang Rp 14.475–Rp 14.925. Sementara, Josua memprediksi rupiah bergerak dikisaran Rp 14.800–Rp 14.900.
Baca Juga: Rupiah Jisdor Menguat 0,17% ke Rp 14.835 Per Dolar AS di Akhir Perdagangan Kamis (23/
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
