Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Emas mencatat penguatan mingguan kedua setelah kemarin mencetak rekor baru. Harga logam mulia ini terus melejit karena kekhawatiran atas perdebatan batas utang AS, juga krisis utang di Eropa, berimbas meningkatnya permintaan safe haven.
Hari ini, emas sedikit bergeser dari posisi rekornya. Emas untuk pengiriman Agustus di New York melemah ke US$ 1.582,2 per ons troy, hingga pukul 11.10 WIB. Kontrak ini kemarin menyentuh rekor US$ 1.594,90 per ons troy, dan ditutup di US$ 1.598,3. Meski begitu, dalam sepekan ini harga emas sudah naik 2,6%.
Si kuning ini bergerak turun dari level rekornya setelah kemarin, Ketua Federal Reserve Ben S. Bernanke menyebut tidak akan mengambil langkah dalam waktu dekat ini untuk menstimulus perekonomian AS.
Padahal, kemarin, Standard & Poor’s Ratings Services mengikuti jejak Moody Investors Service yang menempatkan peringkat kredit AS pada kemungkinan downgrade. Menteri Keuangan AS Timothy F. Geithner memperingatkan tidak adanya kemungkinan perpanjangan batas waktu untuk menaikkan plafon utang.
Sementara di Eropa, pada pekan ini, Irlandia menjadi negara ketiga di Uni Eropa yang peringkat utangnya dipangkas di bawah investment grade.
Analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd. Natalie Robertson menilai, semua ketidakpastian di pasar dengan krisis utang Eropa dan AS akan memicu berlanjutnya sentimen pasar menjauhi risiko. "Level psikologis berikutnya akan berada di sekitar US$ 1.600," prediksinya, hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News