Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Mata uang garuda memang sedikit terpeleset di akhir pekan. Namun, kinerja rupiah sepekan terakhir cukup menggembirakan.
Di pasar spot, Jumat (11/3) rupiah melemah 0,17% ke level Rp 13.075 per dollar AS. Namun jika dilihat sepekan terakhir rupiah menanjak 0,43%. Demikian juga di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat 0,47% ke level Rp 13.087 per dollar AS dari sehari sebelumnya dan melambung 0,55% sepekan terakhir.
David Sumual, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk mengatakan, sentimen eksternal masih mendominasi melambungnya rupiah dalam sepekan terakhir. Terlihat dari penguatan rupiah yang seiring dengan mata uang regional.
"Kebijakan Bank Sentral Eropa menambah stimulus dan menurunkan suku bunga mendorong limpahan likuiditas ke emerging market," kata David. Investor memanfaatkan suku bunga rendah di Eropa untuk mencari keuntungan lewat carry trade.
Kinerja pasar obligasi dalam negeri juga cukup positif sehingga turut menopang rupiah. Selanjutnya, rupiah menantikan paket ekonomi jilid 11 yang akan menyasar sektor logistik dan keuangan.
Sementara itu, data - data ekonomi AS masih cenderung beragam sehingga menimbulkan spekulasi The Fed belum akan menaikkan suku bunga. Imbasnya, pergerakan dollar AS mendapat tekanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News