Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen negatif dari luar negeri memicu rupiah loyo. Rabu (26/12), kurs spot rupiah melemah 0,16% ke Rp 14.577 per dollar Amerika Serikat (AS). Kurs tengah rupiah versi Bank Indonesia (BI) turun 0,84% jadi Rp 14.602 per dollar AS.
Ekonom Bank Central Asia David Sumual menilai, rupiah terimbas penutupan operasional pemerintahan atau government shutdown di Amerika. Pelaku pasar khawatir, sehingga memilih memegang dollar AS.
Ancaman perlambatan ekonomi AS pada 2019 juga mempengaruhi rupiah. Apalagi, data ekonomi AS yang dirilis pekan lalu mengecewakan.
Ibrahim, Direktur Garuda Berjangka, menyebut, ketegangan antara Presiden Donald Trump dan Ketua The Federal Reserves juga berimbas negatif pada rupiah. Untung, BI melakukan intervensi di pasar DNDF, sehingga rupiah kembali ke bawah Rp 14.600 per dollar AS.
Menurut David, sentimen eksternal masih akan menyulitkan rupiah bangkit. Kamis (28/12), mata uang Garuda diprediksi melemah dan bergerak antara Rp 14.530–Rp 14.600 per dollar AS
Ibrahim juga menghitung rupiah turun dan bergerak antara Rp 14.550–Rp 14.610 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News