Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan besok, Senin (26/10), sentimen eksternal akan punya pengaruh besar dalam pergerakan rupiah. Sentimen tersebut datang dari Amerika Serikat (AS) mengenai kelanjutan stimulus.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, hasil kesepakatan stimulus antara eksekutif dan legislatif di AS akan menjadi sentimen utama penggerak rupiah besok.
Jika terjadi kesepakatan, tentunya akan mendorong kinerja rupiah. Namun jika kembali terjadi tarik ulur, maka dolar AS yang akan diuntungkan.
Baca Juga: Rupiah diperkirakan mengawali perdagangan pekan depan dengan pelemahan
“Selain itu, pergerakan rupiah juga akan dipengaruhi oleh rilis data US Manufacturing PMI. Namun, secara keseluruhan kinerja rupiah akan cenderung datar menjelang libur panjang pada pekan depan,” kata Josua ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (23/10).
Hitungan Josua, pada Senin, rupiah diperkirakan bergerak pada rentang Rp 14.650 - Rp 14.750 per dolar AS.
Adapun rupiah berhasil mencatatkan penguatan 0,26% dalam sepekan terakhir, setelah pada Jumat, rupiah ditutup di level Rp 14.660 per dolar AS.
Kinerja apik rupiah juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia (BI), setelah mata uang Garuda ini ditutup di Rp 14.738 per dolar AS atau menguat 0,19% dalam sepekan.
Selanjutnya: Waspada, rupiah diramal bergerak volatil pada pekan depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News