Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Manajer investasi mengandalkan reksadana terproteksi untuk menggenjot kenaikan dana kelolaan. Salah satunya, BNI Asset Management yang akan menerbitkan reksadana syariah terproteksi, Senin mendatang (30/5).
Head of investment BNI Asset Management Hanif Mantiq mengatakan, produk tersebut menggunakan aset dasar surat berharga syariah negara (SBSN). Seri yang diincar berupa project based sukuk (PBS) bertenor panjang.
"Reksadana ini diperkirakan bisa memberikan return 8%," ujar Hanif, Jakarta.
Reita Farianti, Direktur Utama BNI Asset Management menambahkan produk ini menargetkan bisa menggenggam dana kelolaan Rp 200 miliar. "Penerbitan ini sekaligus akan menyumbang kenaikan total dana kelolaan reksadana syariah kami," ujar Reita.
Infovesta Utama mencatat dana kelolaan reksadana terproteksi naik 15,85 triliun sepanjang tahun ini dari Rp 58,89 triliun pasa akhir 2015 menjadi 68,23 triliun di akhir April 2016.
Unit penyertaan produk ini juga naik 13,77% pada periode yang sama. Akhir 2015 lalu, unit penyertaan reksadana terproteksi tercatat 588,011 miliar unit dan naik menjadi 66 miliar unit di akhir April 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News