Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ada di level Rp 16.341 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (28/7), melemah 0,10% dari perdagangan akhir pekan lalu di Rp 16.325.
Pergerakan rupiah di Jisdor BI sejalan dengan rupiah spot. Di pasar spot, rupiah ditutup pada level Rp 16.364 per dolar AS, terkoreksi 0,27% dari sesi sebelumnya yang ada di Rp 16.320 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,27% ke Rp 16.364 per Dolar AS pada Senin (28/7)
Dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama dunia setelah Washington dan Brussels mencapai kesepakatan tarif yang meredakan kekhawatiran perang dagang. Hal ini mendorong pelaku pasar kembali melirik dolar sebagai aset aman.
"Kesepakatan dagang dengan UE dan Jepang menunjukkan suasana negosiasi membaik. Jika tren ini berlanjut, ketidakpastian yang sempat membebani dolar bisa mereda," kata Paul Mackel, Kepala Riset Valas Global HSBC.
Mackel menambahkan, dengan berkurangnya risiko geopolitik, perhatian pasar kemungkinan akan kembali tertuju pada faktor fundamental seperti selisih imbal hasil obligasi antara AS dan negara lain.
Di pasar global, indeks dolar AS juga menguat. Euro sempat menguat di awal sesi Asia, namun berbalik melemah 0,4% ke level US$ 1,1693. Euro juga terkoreksi terhadap yen Jepang dan pound sterling.
Baca Juga: Kurs Dolar AS Menguat Senin (28/7), Usai Kesepakatan Tarif dengan Uni Eropa
Sementara itu, dolar AS menguat 0,15% terhadap yen ke ¥147,83, sedangkan pound Inggris melemah 0,13% ke US$ 1,3428.
Penguatan dolar terjadi menjelang rapat kebijakan moneter The Fed dan Bank of Japan (BOJ) pekan ini.
Meski kedua bank sentral diperkirakan masih akan menahan suku bunga, investor tetap mencermati pernyataan lanjutan guna menangkap sinyal arah kebijakan selanjutnya.
Pasar juga menanti reaksi Presiden AS Donald Trump terhadap keputusan The Fed.
Sebelumnya, Trump sempat dikabarkan ingin memecat Ketua The Fed Jerome Powell karena tidak puas dengan arah suku bunga, namun membatalkan niat tersebut karena khawatir memicu gejolak pasar.
Di kawasan Asia, pergerakan mata uang cenderung terbatas. Won Korea Selatan menguat hingga 0,4%, sementara peso Filipina, rupee India, dan dolar Singapura bergerak flat.
Baca Juga: Rupiah Spot Melemah 0,14% ke Rp 16.342 per Dolar AS pada Senin (28/7) Pagi
Sejumlah analis memprediksi penguatan dolar AS masih bisa berlanjut dalam jangka pendek, meskipun arah ke depan sangat ditentukan oleh hasil pertemuan The Fed serta perkembangan kesepakatan dagang dengan China yang menghadapi tenggat pada 12 Agustus 2025.
Selanjutnya: Sundar Pichai Resmi Masuk Klub Miliarder setelah 10 Tahun Pimpin Google
Menarik Dibaca: Cara Membuat NPWP Pribadi Online untuk Melamar Kerja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News