kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sempat Terjun Bebas 46 Poin, IHSG Terseok-Seok di Zona Merah


Rabu, 29 Juli 2009 / 16:10 WIB
Sempat Terjun Bebas 46 Poin, IHSG Terseok-Seok di Zona Merah


Reporter: Femi Adi Soempeno |


JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terseok-seok hari ini di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks sempat terjun bebas hingga 46 poin di zona merah pada sesi kedua hari ini. Setelah itu, indeks berusaha merangkak untuk bangkit dan bergerak ke zona hijau. Sayangnya, hingga perdagangan ditutup pukul 16.00, indeks masih tetap harus puas berkubang di zona negatif.

Indeks ditutup di level 2225,812; turun 11,293 poin atau 0,50%.

Pagi tadi, indeks dibuka di level 2236,90 dan sempat anjlok ke level 2190,41 dan mencapai pucuk tertingginya di level 2241,63.

Saham-saham yang membikin indeks terpuruk berasal dari sektor pertambangan, basis industri, konstruksi, infrastruktur, keuangan dan jasa.

Sebesar 72 saham ditransaksikan meningkat, 116 saham ditransaksikan menurun dan sebanyak 199 saham tidak mengalami perubahan. Volume saham yang diperdagangkan hari ini sebesar 5,2 miliar saham dengan total kapitalisasi pasar sebesar Rp 1759,5 triliun.

Lagging movers atau saham-saham yang membuat bursa jeblok diantaranya Telekomunikasi Indonesia Tbk yang turun Rp 100 menjadi Rp 8850, INCO TBK yang turun Rp 150 menjadi Rp 4175, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang anjlok Rp 300 menjadi Rp 8650, Bank Danamon Indonesia Tbk yang menyusut Rp 100 menjadi Rp 4600.

Leading movers atau saham-saham yang mengangkat bursa diantaranya Excelcomindo Pratama Tbk yang naik Rp 220 menjadi Rp 1500, Astra International Tbk yang naik Rp 300 menjadi Rp 27100, Astra Agro Lestari Tbk yang naik Rp 400 menjadi Rp 18750, Indo Tambangraya Megah Tbk yang naik Rp 450 menjadi Rp 24150.

Tak hanya IHSG yang kinerjanya memble hari ini. Bursa Asia pun demikian. HanHang Seng Index anjlok 2,3%, Kospi Index turun 0,11%, Straits Times turun 0,7%. Hanya Nikkei 225 yang menghijau dengan membukukan kenaikan sebesar 0,26%.

Dua emiten melaporkan kinerjanya yang kinclong.

Perusahaan konstruksi dan properti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 50% di semester pertama tahun ini menjadi Rp 93 miliar dari Rp 61,81 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Rapor WIKA yang biru ini ditopang oleh peningkatan pendapatan.

Revenue untuk enam bulan pertama tahun ini naik 8,7% menjadi Rp 2,97 triliun dari tahun lalu yang besarnya Rp 2,73 triliun. Revenue itu merupakan 40% dari target yang harus dipernuhi oleh WIKA hingga akhir tahun ini.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih semester pertama dengan kenaikan sebesar 7,6% menjadi Rp 2,8 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih Bank Mandiri sebesar Rp 2,6 triliun. Kenaikan yang terjadi pada semester pertama ini lantaran disokong oleh peningkatan net interest income (NII) alias pendapatan bunga bersih dan juga fee-based income (FBI) alias pendapatan diluar bunga.

Rupiah di pasar spot diperdagangkan di level Rp 9.958 per dolar AS; melemah ketimbang perdagangan kemarin sebesar Rp 9.945 per dolar AS.

Rupiah berotot pada 5 Juni 2009 lalu yang menyentuh Rp 9.930 per dolar AS. Sementara itu, rupiah mencapai titik terloyo-nya pada 4 Maret lalu sebesar Rp 12.100 per dolar AS.

SINGAPURA. Menteri-menteri energi Asean telah setuju untuk mengadopsi rencana kerjasama energi selama enam tahun. Hal ini mencuat dalam draft komunike yang diintip oleh Dow Jones Newswire, Rabu (29/7).

Nama komunike tersebut yaitu The Asean Plan of Action for Energy Cooperation. Program ini bakal menggelinding mulai tahun 2010 hingga 2015 yang akan mengkover kebutuhan listrik Asean, pipanisasi gas Trans-Asean, teknologi batubara yang bersih, konservasi dan efisiensi energi, energi yang terbarukan, rencana maupun kebijakan energi regional dan energi nuklir.

Para menteri yang kini tengah melakukan pertemuan di Myanmar, juga setuju untuk mempriomosikan energi yang terbarukan. Selain itu, mereka juga mentargetkan energi terbarukan di regional memenuhi 15% dari total energi yang terpasang pada tahun 2015.

Pertemuan berikutnya bakal dilakukan di Vietnam pada tahun 2010. Pesertanya adalah menteri-menteri dari negara-negara Asean, yaitu Brunei, Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.



DUBAI. Selasa (28/7) malam kemarin, Qatar Telecom menegaskan bahwa tidak ada proses yang menggelinding untuk menarik maupun mencatatkan kembali anak perusahaannya PT Indosat Tbk (ISAT) dari New York Stock Exchange (NYSE).

"Indosat masih mengikuti aturan main baik Bursa Efek Indonesia maupun NYSE. Sangatlah biasa bagi manajemen Indosat dan jajarannya untuk membicarakan sejumlah hal dari waktu ke waktu; sebagai bagian dari penyesuaian yang terbaik untuk kebutuhan dan ketertarikan perusahaan dan pemegang sahamnya," kata Qtel melalui situs bursa Abu Dhabi.

Asal tahu saja, Qtel memegang 65% saham ISAT.


JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih semester pertama dengan kenaikan sebesar 7,6% menjadi Rp 2,8 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih Bank Mandiri sebesar Rp 2,6 triliun.

Kenaikan yang terjadi pada semester pertama ini lantaran disokong oleh peningkatan net interest income (NII) alias pendapatan bunga bersih dan juga fee-based income (FBI) alias pendapatan diluar bunga.

Siang ini, saham BMRi ditransaksikan anjlok 25 poin atau 0,68% menjadi Rp 3650.



Honda Raises Full-Year Forecast on Stimulus Measures (Update1)
Share | Email | Print | A A A

By Makiko Kitamura

July 29 (Bloomberg) -- Honda Motor Co., Japan’s second- largest carmaker, raised its full-year profit forecast as government stimulus measures in its largest markets boost demand for fuel-efficient vehicles.

Tokyo-based Honda expects net income of 55 billion yen ($584 million) in the year ending March, compared with an earlier forecast of 40 billion yen, it said in a statement today. The company unexpectedly reported a first-quarter profit of 7.5 billion yen.

The U.S., Germany, Japan and China have begun stimulus programs that give consumers credits, tax breaks and subsidies for trading in an old car for a new fuel-efficient model. The policies are aimed at stemming the plunge in auto demand that helped push General Motors Corp. and Chrysler LLC into bankruptcy.

“With the stimulus measures, the demand outlook is improving from what it was three months ago,” said Mamoru Kato, an analyst at Tokai Tokyo Research Center in Nagoya. Honda didn’t include the effect of government incentives in its forecast given in April.

Honda expects sales to recover in the second half of the year and is raising funds in anticipation of an increased demand for car loans. A “cash-for-clunkers” program in the U.S., which gives consumers as much as $4,500 for trading in an old car, may spark 250,000 new car sales, lawmakers have said.

Honda rose 1.1 percent to 2,770 yen at the 3 p.m. close of trading on the Tokyo Stock Exchange. The automaker has gained 45 percent this year.

Production Cuts

Honda has cut production to reduce inventory to match auto demand. Output fell for an 11th straight month in June and totaled 1.32 million units for the first six months, a 34 percent decline. The carmaker’s sales in Europe fell 12 percent in the first half of 2009.

The company made a first-quarter operating profit of 25.1 billion yen on sales of 2 trillion yen. It was expected to report a first-quarter net loss of 40 billion yen, according to the median of four analysts estimates compiled by Bloomberg.

In Japan, Honda introduced its new Insight hybrid in February, which helped boost domestic sales by 5.7 percent in June. Overall, its sales in the market have dropped 13 percent so far this year.

In China, Honda’s sales jumped 54 percent to 51,496 units in June after government stimulus spending spurred demand. The country’s overall passenger vehicle sales that month posted the biggest jump since February 2006.

Still, industrywide global light-vehicle output is forecast to fall 20 percent this year to 52.6 million units, according to automotive consulting company CSM Worldwide.

To contact the reporter on this story: Makiko Kitamura in Tokyo at mkitamura1@bloomberg.net.
Last Updated: July 29, 2009 02:20 EDT

Honda Raises Full-Year Forecast on Stimulus Measures (Update1)
Share | Email | Print | A A A

By Makiko Kitamura

TOKYO. Honda Motor Co., produsen otomotif terbesar kedua di Jepang, meningkatkan prediksi laba sepanjang tahun seiring dengan kebijakan stimulus pemerintah yang telah menyurung permintaan untuk kendaraan hemat energi.

Honda yang berbasiskan di Tokyo memprediksi pendapatan persihnya bakal sebesar 55 miliar yen atau setara dengan US$ 584 juta per Maret 2010. Sebelumnya, Honda memprediksi pendapatan bersih di tahun fiskal ini bakal sebesar 40 miliar yen saja.

Tanpa diperhitungkan sebelumnya, perusahaan ini bahkan membukukan laba di kuartal pertama sebesar 7,5 milar yen.

"Dengan kebijakan stimulus, maka permintaan pun diprediksikan akan meningkat," kata Mamoru Kato, Analis Tokai Tokyo Research Center di Nagoya.

Honda mengharapkan, penjualannya akan kembali pulih di semester kedua tahun ini. Selain itu, pabrikan otomotif ini juga berencana untuk meningkatkan dananya ditengah antisipasi akan menggemuknya kredit kendaraan.

Program cash-for-clunkers di AS telah menggelontorkan dana pinjaman bagi konsumen sebesar US$ 4.500 untuk menukan kendaraan lawasnya dengan yang baru; kemungkinan akan menyurung penjualan 250.000 kendaraan anyar.


Oil falls below $67 on US consumer confidence drop

By ALEX KENNEDY
Associated Press Writer
Advertisement
Interactives
Brazil drills deep into ocean for oil
History's impact on oil prices
Latest News
Meltdown 101: Impact of speculators on oil prices

Oil rally sputters; prices near $67 per barrel

Iraq pulls Basra gas field from bidding round

Buy AP Photo Reprints

Your Questions Answered
Ask AP: Returned bailout money, sampling for polls

Interactives
Producers Tap Old Wells in Search of Oil

SINGAPORE (AP) -- Oil prices fell below $67 a barrel Wednesday in Asia as a drop in U.S. consumer confidence and rising crude inventories painted a weak demand outlook.

Benchmark crude for September delivery was down 61 cents to $66.62 a barrel by midday Singapore time in electronic trading on the New York Mercantile Exchange. On Tuesday, the contract fell $1.15 to settle at $67.23.

The Conference Board said Tuesday its Consumer Confidence Index fell more than analysts expected in July, a bad sign for U.S. gasoline demand, which has already disappointed investors so far this summer.

U.S. crude inventories rose more than expected last week, another signal demand remains tepid despite an improving economy.

Inventories rose 4.1 million barrels last week, the American Petroleum Institute said late Tuesday. Analysts expected the API numbers to gain 1.1 million barrels, according to a survey by Platts, the energy information arm of McGraw-Hill Cos.

Investors will be watching for inventory data from the Energy Department's Energy Information Administration on Wednesday for more signs about crude demand.

The API numbers are reported by refiners voluntarily while the EIA figures are mandatory.

In other Nymex trading, gasoline for August delivery was steady at $1.91 a gallon and heating oil held at $1.76. Natural gas for August delivery was steady at $3.53 per 1,000 cubic feet.

In London, Brent prices fell 38 cents to $69.50 a barrel on the ICE Futures exchange.

© 2009 The Associated Press. All rights reserved. This material may not be published, broadcast, rewritten or redistributed. Learn more about our Privacy Policy.

Oil falls below $67 on US consumer confidence drop

By ALEX KENNEDY
Associated Press Writer
Advertisement
Interactives
Brazil drills deep into ocean for oil
History's impact on oil prices
Latest News
Meltdown 101: Impact of speculators on oil prices

Oil rally sputters; prices near $67 per barrel

Iraq pulls Basra gas field from bidding round

Buy AP Photo Reprints

Your Questions Answered
Ask AP: Returned bailout money, sampling for polls

Interactives
Producers Tap Old Wells in Search of Oil

SINGAPURA. Harga minyak anjlok dibawah US$ 67 per barel pada hari Rabu di Asia lantaran anjloknya kepercayaan konsumen AS dan meningkatnya persediaan minyak dunia.

Hari ini, benchmark minyak mentah untuk pengiriman September turun 61 sen menjadi US$ 66,62 per barel di New York Mercantile Exchange. Kemarin Selasa, kontrak minyak juga menyusut US$ 1,15 menjadi US$ 67,23.

Conference Board menegaskan, Consumer Confidence Index anjlok lebih besar dari yang diprediksikan oleh analis di bulan Juli ini. Tentu saja, hal ini merupakan sinyal buruk bagi permintaan bahan bakar di AS yang sebelumnya juga telah mengecewakan investor di musim panas ini.

Selain itu, persediaan minyak mentah AS juga meningkat lebih besar dari yang diperkirakan pada minggu lalu. Sesuai data yang dilansir oleh American Petroleum Institute, persediaan minyak mentah AS naik 4,1 juta barel. Ini menjadi sinyal lain akan lemahnya permintaan.

Investor akan mencermati data yang akan dirilis oleh Energy Information Administration yang akan dilansir hari Rabu besok untuk mengetahui permintaan minyak mentah.

Di London, harga minyak jenis Brent anjlok 38 sen menjadi US$ 69,50 per barrel di ICE Futures exchange London.

© 2009 The Associated Press. All rights reserved. This material may not be published, broadcast, rewritten or redistributed. Learn more about our Privacy Policy.



BHP, Rio Profits May Rise on Iron Ore Outlook, JPMorgan Says
Share | Email | Print | A A A

By Rebecca Keenan

July 29 (Bloomberg) -- BHP Billiton Ltd. and Rio Tinto Group, the biggest and third-largest mining companies, had their profit estimates raised by as much as 40 percent by JPMorgan Chase & Co. because of rising iron ore prices.

Rio’s net income may be $6.7 billion next calendar year, up from JPMorgan’s earlier estimate of $4.8 billion, analyst David George said in a report dated yesterday. BHP may have net income of $8.3 billion in the year ending June 30, 2010, up 37 percent from George’s earlier estimate of $6.1 billion.

Iron ore for immediate delivery to China, the biggest buyer, is trading at the highest level this year thanks to strong demand from steelmakers, George said. The price is now 25 percent above the annual contract prices agreed in May by the two suppliers and steel mills in Japan and South Korea.

Mills in China still haven’t agreed on annual contract prices with London-based Rio and Melbourne-based BHP, the world’s second- and third-biggest suppliers. BHP’s profit for the year ended June 30, may be $10.1 billion and Rio’s profit this calendar year may be $4.4 billion, JPMorgan said. The two companies report half-yearly earnings next month.

The gains in the so-called spot price means annual contract prices may rise 10 percent for the year starting April 1, compared with JPMorgan’s earlier forecast of a 10 percent decline, George said.

JPMorgan increased its long-term price forecast for contract prices for iron ore fines, the benchmark grade, by 25 percent to $50 a metric ton. The bank also raised its price forecasts for industrial metals because of the prospects for a second-half rebound in demand driven by expanding worldwide factory output.

To contact the reporter on this story: Rebecca Keenan in Melbourne at rkeenan5@bloomberg.net
Last Updated: July 28, 2009 22:12 EDT

, the biggest and third-largest mining companies,

BHP, Rio Profits May Rise on Iron Ore Outlook, JPMorgan Says
Share | Email | Print | A A A

By Rebecca Keenan

MELBOURNE. Laba BHP Billiton Ltd. dan Rio Tinto Group diprediksikan bakal meningkat sebesar 40% lantaran terkereknya harga biji besi. Hal ini dibeberkan oleh JPMorgan Chase & Co., Rabu (29/7).

Menurut Analis David George, pendapatan bersih Rio Tinto, perusahaan terbesar ketiga di dunia, kemungkinan sebesar US$ 6,7 miliar pada tahun kalender depan; naik dari prediksi awal JPMorgan yang besarnya US$ 4,8 miliar.

Sementara itu BHP, perusahaan pertambangan terbesar di dunia, kemungkinan akan membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 8,3 miliar per 30 Juni 2010, naik 37% dari perkiraan George sebelumnya yang hanya US$ 6,1 miliar.

Biji besi untuk pengiriman segera ke China, pembeli terbesar di dunia, diperdagangkan di level harga yang paling tinggi tahun ini lantaran besarnya permintaan produsen baja. Harga biji besi kini 25% diatas kontrak tahunan yang disetujui Mei lalu oleh dua supplier di Jepang maupun Korsel.

Kilang di China masih belum menyetujui harga kontrak tahunan dengan Rio yang berbasiskan di London maupun BHP yang berbasis di Melbourne.

Menurut JPMorgan, laba BHP per 30 Juni tahun ini kemungkinan US$ 10,1 miliar; sedangkan laba Rio kemungkinan US$ 4,4 billion.



BHP Agrees on Prices for Half of Iron Ore Contracts (Update1)
Share | Email | Print | A A A

By Rebecca Keenan

July 29 (Bloomberg) -- BHP Billiton Ltd., the world’s largest mining company, said 23 percent of its iron ore will be sold at a 33 percent discount to last year’s prices and about one-third will be sold based on a mix of different pricing systems.

“Negotiations for the remaining 47 percent of iron-ore volumes are ongoing,” the Melbourne-based company said in a statement to the Australian Stock Exchange. About 30 percent will be sold on a mix of quarterly negotiated pricing, spot market and index-based pricing, the statement said.

China, the biggest buyer of the raw material, has sought a discount of as much as 45 percent, more than the 33 percent cut agreed to by Japanese and Korean steelmakers. BHP did not say which of its customers would be using the different pricing mechanisms.

BHP is the third-biggest producer of iron ore behind Rio Tinto Group and Vale SA.

To contact the reporter on this story: Rebecca Keenan in Melbourne at rkeenan5@bloomberg.net




MELBOURNE. BHP Billiton Ltd., perusahaan pertambangan terbesar di dunia, telah mencapai kesepakatan dengan lebih dari separo konsumennya mengenai harga bijih besi, Rabu (29/7). Namun, BHP masih berniat untuk membicarakan harga dari 47% volume biji besi yang dimilikinya.

Perusahaan pertambangan ini telah setuju bahwa 23% dari volume biji besinya akan dijual dengan harga kontrak tahunan sekitar 33% lebih rendah dari harga tahun lalu dan 44% untuk biji besi dalam bentuk bongkahan.

Harga yang dipatok BHP ini sejalan dengan harga yang kini dicuatkan oleh rivalnya, Rio Tinto Ltd dan juga produsen baja lain asal Jepang.

Kemudian, sebanyak 30% dari total volume biji besi BHP akan dijual dengan harga yang harus dinegosiasikan dalam periode kuartalan berdasarkan harga di pasar spot dan harga berdasarkan indeks.

"Kami percaya bahwa kesepakatan ini mengindikasikan kemajuan yang berkelanjutan akan harga pasar yang makin transparan," tegas BHP.






KEUANGAN


/ Home / Keuangan

Rabu, 29 Juli 2009 | 13:35

INDUSTRI PERBANKAN

Laba Bersih Bank Mandiri Naik 7,6%


JAKARTA.

Rupiah di pasar spot diperdagangkan di level Rp 9.958 per dolar AS; melemah ketimbang perdagangan kemarin sebesar Rp 9.945 per dolar AS.

Rupiah berotot pada 5 Juni 2009 lalu yang menyentuh Rp 9.930 per dolar AS. Sementara itu, rupiah mencapai titik terloyo-nya pada 4 Maret lalu sebesar Rp 12.100 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×