kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sempat perkasa, rupiah justru ditutup melemah ke Rp 14.374 per dolar AS


Rabu, 11 Maret 2020 / 17:02 WIB
Sempat perkasa, rupiah justru ditutup melemah ke Rp 14.374 per dolar AS
ILUSTRASI. Petugas kasir menghitung mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2019). Nilai tukar rupiah spot melemah 0,15% dari posisi penutupan perdagangan kemarin.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat dibuka menguat, rupiah tak berdaya dan ditutup melemah. Pada perdagangan hari ini, Rabu (11/3), merujuk Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah ke level Rp 14.374 per dolar Amerika Serikat (AS). Artinya rupiah terkoreksi 0,15% dibandingkan penutupan kemarin (10/3) yang berada di Rp 14.352 per dolar AS.

Namun, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), mata uang Garuda ini justru menguat. Rupiah berhasil menguat 0,61% ke level Rp 14.323 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan melihat penguatan rupiah di awal perdagangan berasal dari keputusan bank sentral Inggris (BoE) memangkas suku bunga sebesar 50 basis points. Keputusan tersebut sempat direspons positif pasar dan membuat rupiah berhasil menguat.

Baca Juga: Rupiah terkapar setelah kembali ditutup ke Rp 14.374 per dolar AS pada Rabu (11/3)

“Namun, hal tersebut ternyata hanya sesaat karena pasar masih tetap khawatir terhadap penyebaran virus corona. Sehingga pada akhirnya rupiah ditutup melemah hari ini,” terang Yudi kepada Kontan.co.id, Rabu (11/3).

Hal yang sama juga diungkap Head of Economics and Research Bank UOB Enrico Tanuwidjaja. Menurut Enrico, pasar saat ini masih memilih switching ke aset safe haven di tengah kekhawatiran akan adanya ancaman perlambatan ekonomi global.

Baca Juga: Sebesar Rp 40,16 triliun dana asing kabur dari pasar, BI: Nilainya terus bertambah

“Pelemahan masih akan sering terjadi. Karena pelaku saat ini masih menunggu keputusan scheduled policy meeting The Fed yang digelar pada 18 Maret mendatang,” kata Enrico

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×