Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar AS kembali terkoreksi pada penutupan perdagangan Kamis (13/9). Mengutip Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot melemah tipis 0,05% ke level Rp 14.840 per dollar AS.
Sebaliknya, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia mengalami penguatan 0,46% ke level Rp 14.794 per dollar AS.
Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, rupiah sempat menguat di awal perdagangan hari ini setelah para pelaku pasar berekspektasi bahwa European Central Bank (ECB) belum akan mengubah kebijakan moneternya dalam jangka pendek.
Selain itu, angin segar sempat datang setelah AS berencana mencari solusi baru untuk menyelesaikan persoalan perang dagang dengan China.
Akan tetapi, di sesi siang tadi beredar kabar bahwa Presiden AS, Donald Trump masih akan tetap bersikap tegas terhadap China. Hal ini mengingat perundingan-perundingan sebelumnya selalu menemui jalan buntu. “Akibatnya sejak siang hingga penutupan rupiah drop di hadapan dollar AS,” ujarnya.
Untuk besok, Ibrahim bilang hasil data inflasi AS di sektor konsumer atau Consumer Price Index (CPI) yang dirilis nanti malam akan mempengaruhi pergerakan rupiah. Dia pun memprediksi, data tersebut berpotensi mengalami penguatan sehingga berdampak positif bagi dollar AS.
Menurut Ibrahim, rupiah diproyeksikan bergerak melemah di awal perdagangan besok namun memiliki potensi untuk penguatan saat penutupan dengan kisaran Rp 14.760—Rp 14.890 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News