Reporter: Intan Nirmala Sari, Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dua arah pada Selasa pagi ini (3/7). Indeks acuan domestik ini sempat menguat hanya 0,04%, lalu melemah 0,1% ke 5.740,66 pada pukul 9:20 WIB.
Sektor menunjukkan penguatan di pagi ini, seperti aneka industri (1,12%), sektor finansial (0,31%), dan pertambangan (0,28%).
Sedangkan sektor yang mengalami penurunan seperti infrastruktur (0,92%), konsumer (0,25%), dan perdagangan (0,12%).
Sekadar mengingatkan, kemarin, IHSG ditutup turun 0,90% ke 5.746,77. Investor asing mencatatkan penjualan bersih alias net sell sebesar Rp 193,67 miliar.
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki telah memperkirakan pelemahan IHSG hari ini. Pasalnya, tak ada faktor penggerak baru yang bisa mengerek IHSG, sehingga indeks masih bergerak lesu seperti kemarin.
"Sentimennya masih sama, yakni penguatan dolar AS dan isu perang dagang. Sedangkan dari domestik, masih menunggu data data perekonomian," kata Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki kepada Kontan kemarin.
Dengan kondisi tersebut, dia memperkirakan, IHSG bergerak dalam rentang support 5.666 dan resistance 5.825. Untuk sektor yang masih menarik dilirik hari ini, menurut Achmad adalah perbankan, industri dasar dan barang konsumsi.
"Banking sudah murah, consumer goods juga bisa banyak yang sudah menarik. Sahamnya seperti BCA, BRI, BMRI, ASII, BNPT, CPIN, JPFA dan ICBP," tandasnya.
Bursa Asia
Di kawasan Asia, bursa saham yang pagi tadi menghijau pun kini kembali melemah. Indeks Topix dan Nikkei 225 di Jepang terkoreksi 0,14% dan 0,29%.
Tetapi, Indeks Kospi di Korea Selatan lebih menguat ketimbang tadi pagi, dengan laju 0,34%. Indeks S&P/ASX 200 di Australia juga injak gas dengan kenaikan 0,49%.
Investor di kawasan Asia masih khawatir dengan potensi dan dampak perang dagang antara AS dan China. Bursa Shanghai merosot 0,76% ke level terendah dua tahun terakhir, jelang pengumuman AS mengenai tarif baru terhadap produk China yang bisa mengenai perdagangan senilai US$ 34 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News