kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sempat melesat hampir 2%, harga emas gagal tembus US$ 1.600


Rabu, 01 April 2020 / 22:55 WIB
Sempat melesat hampir 2%, harga emas gagal tembus US$ 1.600
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini menguat karena investor mencari aset safe-haven setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang suram memperburuk kekhawatiran penurunan ekonomi di tengah peningkatan pembatasan dan penguncian untuk memerangi pandemi virus corona baru.

Melansir Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,9% pada US$ 1.585,08 per ons troi pada pukul 22.00 WIB, setelah sebelumnya sempat melesat 1,8%. Sementara harga emas berjangka AS mendaki 0,3% ke level US$ 1.601,70 per ons troi.

"Latar belakang ekonomi makro yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menarik lebih banyak investor ke aset nyata seperti emas," kata Soni Kumari, Commodity Strategist ANZ.

Baca Juga: Sore hari, harga emas spot maih naik di US$ 1.595,58 per ons troi

"Bank-bank sentral di seluruh dunia melonggarkan neraca mereka dan bersiap-siap untuk pelonggaran lebih lanjut untuk mengurangi dampak wabah virus corona," ujar dia kepada Reuters.

"Karena itu, kami melihat suku bunga riil tinggal di wilayah negatif yang dalam untuk sementara waktu. Latar belakang seperti itu tetap menguntungkan untuk investasi emas," imbuh Kumari.

Sektor manufaktur AS mengalami kontraksi pada Maret, dengan aktivitas mencapai level terendah sejak 2009, karena wabah virus corona menyebabkan permintaan menurun, sebuah survei menunjukkan.

Baca Juga: Hingga tengah siang harga emas spot masih bergerak naik di US$ 1.585,53 per ons troi

Juga, gaji karyawan swasta AS turun pada Maret untuk pertama kalinya sejak 2017, mendukung pandangan para ekonom bahwa ledakan lapangan kerja terpanjang dalam sejarah berakhir bulan lalu.

Ketika bukti menunjukkan pandemi virus corona mengirim ekonomi global ke dalam resesi yang dalam, pasar ekuitas memulai kuartal baru dengan penurunan tajam.

Presiden AS Donald Trump, Selasa (31/3), memperingatkan warga negeri uak Sam tentang sesuatu yang "menyakitkan" dalam dua minggu ke depan dalam memerangi virus korona, dengan peningkatan jumlah kematian yang bisa mencapai ratusan ribu orang, bahkan dengan langkah-langkah pembatasan yang ketat.

Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 13.000 ke Rp 911.000 per gram pada Rabu (1/4)

Pada Selasa (31/3), bank sentral AS, Federal Reserve memperluas kemampuan lusinan bank sentral asing untuk mengakses dollar selama krisis, dengan memungkinkan mereka menukar kepemilikan obligasi AS untuk pinjaman overnight dalam dollar.

"Secara teknikal, emas masih memiliki keuntungan teknis jangka pendek secara keseluruhan tetapi memudar minggu ini dan perlu menunjukkan kekuatan baru segera," kata Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×